Dalam rangka mengimplementasikan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) membudidayakan sayuran hidroponik.
Kepala Dispersip Provinsi Kalsel, Nurliani Dardie melalui siaran pers Dispersip Kalsel mengatakan, ini menunjukkan perpustakaan sekarang tidak hanya sebagai tempat mencerdaskan tetapi juga mensejahterakan masyarakat.
“Ini adalah komitmen kami yang menunjukkan bahwa Perpustakaan Palnam tidak hanya pandai berteori, tetapi juga memberikan bukti langsung di lapangan,” tegas Nurliani, Banjarmasin, Minggu (13/11/2022).
Nurliani menambahkan, selain bertanam sayuran secara hidroponik, tim Perpustakaan Palnam akan menanam sayuran organik dengan memanfaatkan sampah botol air mineral yang tidak digunakan.
Kegiatan ini semata-mata untuk memberikan contoh kepada para pemustaka agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga ini juga bisa menjadi alternatif pengendalian Inflasi.
“Sayuran hidroponik yang dipanen akan dibagikan kepada karyawan Dispersip Kalsel, tujuannya selain salah satu bentuk rasa syukur juga untuk memicu semangat dan menularkan budaya berkebun di rumah tangga,” tutur Nurliani.
Sementara itu, dua pegawai Dispersip Kalsel Edy dan Nove menjelaskan, sistem hidroponik yang digunakan di Perpustakaan Palnam menggunakan pipa paralon, dimana instalasinya menggunakan listrik sehingga larutan nutrisi pada hidroponik terus mengalir.
Tak hanya pakai paralon, pihaknya juga menggunakan media sterofoam bekas untuk model hidroponik skala rumah tangga.
“Kami tanami sayuran pakcoy atau sering dikenal sawi daging, artinya hidroponik ada yang sistem larutan alir dan larutan statis, kedua sistem ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing,” jelas dua orang pegawai Dispersip Provinsi Kalsel tersebut.
Kedua pegawai tersebut menambahkan, setelah panen selada, media hidroponik akan langsung ditanami bayam merah yang semaiannya telah disiapkan sebelum panen selada tersebut.
“Jadi sayuran hidroponiknya selalu ada dengan sayuran yang beragam, selain itu kami juga akan menanam kangkung organik dengan media botol air mineral bekas yang dibawa Bunda Nunung (sapaan akrab Kadispersip Kalsel),” ujar Edy dan Nove. MC Kalsel/Jml