Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar membuka Rapat Penyusunan Dokumen Rencana Kontingensi Banjir Tahun 2022 di salah satu hotel di Banjarmasin.
Dalam rapat tersebut, Sekretaris berharap bisa mendapatkan dasar dan pedoman dalam penanganan bencana secara terarah.
“Mudah-mudahan, forum ini bisa menjadi dasar dan pedoman untuk penanganan bencana secara terarah, terpadu dan terkoordinir dengan sebaik-baiknya,” harap Roy Rizali Anwar, Rabu (26/10/2022).
Roy menyebutkan hampir seluruh wilayah Indonesia berpotensi mengalami kejadian bencana, tanpa kecuali di Provinsi Kalimantan Selatan.
Bencana banjir, tanah longsor, puting beliung, gelombang pasang (rob) pada musim hujan dan kebakaran hutan dan lahan, kabut asap, kekeringan pada musim kemarau menjadi siklus bencana yang hampir terjadi setiap tahun.
“Kita perlu kesiapan yang maksimal dalam penanganan bencana, terutama bencana banjir, di mana pada awal tahun 2021 yang lalu kita sama-sama mengalami bencana banjir yang cukup besar yang hampir terjadi di seluruh wilayah tepatnya di 11 kabupaten/kota,” lanjutnya.
Kondisi bencana yang timbul akibat peristiwa alam maupun kelalaian manusia disebutkan memerlukan penanganan yang melibatkan banyak pihak, apalagi penanganan bencana banjir, yang menimbulkan dampak besar.
Beberapa dampaknya yakni kerusakan sarana prasarana, kerusakan lingkungan, serta melumpuhkan ekonomi, tentu saja keterlibatan berbagai pihak, sangat dibutuhkan dalam penanganan banjir.
“Dengan penyusunan dokumen perencanaan kontingensi banjir ini, rasanya upaya penanganan bencana banjir makin terkonsentrasi dan terpetakan secara sistematis,” katanya. MC Kalsel/Fuz