Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel mengadakan pembinaan pemeriksaan kesehatan anak usia sekolah dan remaja untuk meningkatkan kompetensi petugas UKS puskesmas di daerah.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin mengatakan anak usia sekolah dan remaja merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program kesehatan, selain jumlahnya yang besar (26%) dari jumlah penduduk, mereka juga merupakan sasaran yang mudah di jangkau karena terorganisir dengan baik serta mudah dimotivasi.
Untuk itu, pengaruh informasi global yang semakin mudah diakses justru memancing anak dan remaja untuk mengadaptasi kebiasaan-kebiasaan tidak sehat seperti merokok, minum-minuman beralkohol, penyalahgunaan obat dan suntikan terlarang, perkelahian antar-remaja atau tawuran.
Pada akhirnya, secara kumulatif kebiasaan-kebiasaan tersebut akan mempercepat usia awal seksual aktif serta mengantarkan mereka pada kebiasaan berprilaku seksual yang berisiko tinggi.
“Melihat permasalahan yang ada dan pencapaian program yang masih rendah, diperlukan upaya kerja keras dari semua pihak untuk bekerja sama memberikan pengalaman, perlindungan kesehatan kepada anak usia sekolah dan remaja melalui pendidikan kesehatan, Informasi dan edukasi kesehatan yang baik dan benar,” kata Diauddin di Banjarmasin, Selasa (30/8/2022).
Ia berharap melalui pembinaan pemeriksaan kesehatan ini, dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam melaksanakan Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja pada peserta didik kelas 1, 7 dan 10.
“Jadi diharapkan peserta dapat meningkatkan pembinaan UKS oleh Tim Pembina tingkat kabupaten agar persentase kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja dapat meningkat,” ungkapnya.
Sementara itu, Windarti selaku pengelola program kesehatan anak usia sekolah dan remaja Dinkes Kalsel menambahkan kegiatan pembinaan pemeriksaan kesehatan anak sekolah diikuti oleh petugas puskesmas terutama pengelola usaha kesehatan sekolah yang ada di 13 kabupaten/kota.
Lanjut Ia menerangkan, kegiatan pemeriksaan kesehatan anak sekolah rutin setiap tahun dilaksanakan pda ajaran baru di sekolah. Namun pada saat pandemi COVID-19, pemeriksaan kesehatan anak usia sekolah banyak terkendala karena sekolah menerapkan pembelajaran tatap secara online.
“Tetapi pada tahun ini tentunya kita berharap pemeriksaan kesehatan anak sekolah tingkat SD, SMP, SMA sederajat dan SLB sudah bisa kita laksanakan seperti biasa,” ujarnya.
Pemeriksaan kesehatan anak sekolah tersebut meliputi pemeriksaan tanda vital, pendengaran, penglihatan, kondisi gigi dan mulut, pemeriksaan kesehatan emosi, inteligensi, dan pemeriksaan reproduksi pada anak.
Setelah dilakukan pemeriksaan, nantinya akan ada hasil screening. Apabila memang ada yang harus ditindak lanjuti dari hasil screening kesehatan, maka akan ditindak lanjuti oleh petugas.
“Tindak lanjut nanti akan disampaikan dan dilaksanakan rujukan ke tingkat puskesmas, kemudian ditindak oleh dokter agar dapat ditangani serta diintervensi dengan diberikan obat,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh