Guna menyinergikan program antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Perpustakaan se-Kalsel.
Diikuti oleh 13 perwakilan Kepala Dispersip se-Kabupaten/Kota, kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, yang diwakili Sekretaris Daerah Kalsel, Roy Rizali Anwar, dan turut dihadiri oleh Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Syarif Bando, dan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Deni Kurniadi.
Dalam sambutannya, Roy mengatakan, perpustakaan memiliki peranan penting dalam kesuksesan pelaksanaan pembangunan, khususnya dalam perwujudan sumber daya manusia yang cerdas, berkualitas, dan berdaya saing.
Roy menambahkan, Provinsi Kalsel sepatutnya berbangga mengingat berbagai jenis perpustakaan sudah ada di Kalsel dan berkembang dengan baik seperti perpustakaan umum Kabupaten/Kota, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, dan perpustakaan khusus.
“Berbagai perpustakaan yang kita miliki ini, harus terus kita kembangkan, baik dari segi akses maupun layanannya. Berbenah dan berinovasi itu perlu, terlebih di era globalisasi sekarang ini dituntut untuk dapat menyesuaikan perkembangan zaman, dan perilaku generasi milenial dalam mengakses informasi dan pengetahuan,” kata Roy, Banjarmasin, Senin (23/5/2022).
Pada kesempatan ini, Roy juga meminta kepada seluruh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di Kalsel, untuk terus bergerak meningkatkan minat baca kepada masyarakat, terutama bagi generasi muda.
Roy mengapresiasi langkah dan inovasi Dispersip Kalsel dalam meningkatkan minat baca masyarakat Kalsel, mulai dari layanan perpustakaan online, layanan perpustakaan keliling yang menjangkau masyarakat pelosok di desa-desa, sehingga membawa Provinsi Kalimantan Selatan meraih Indeks Pembangunan Literasi tertinggi se-Indonesia dua kali berturut-turut.
“Ini adalah prestasi yang patut kita syukuri, yaitu dengan terus meningkatkan minat baca, serta terus berupaya untuk memberikan layanan kepustakaan secara maksimal bagi masyarakat kita,” kata Roy.
Ditemui usai kegiatan, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Deni Kurniadi, mewakili Kepala Perpustakaan Nasional RI mengatakan, salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan minat baca yakni kemampuan produksi buku di Indonesia, agar jumlah buku yang beredar bagi masyarakat desa sesuai dengan visi Perpusnas RI yaitu satu masyarakat membaca tiga buku per tahunnya.
“Kejadian di lapangan saat ini satu buku ditunggu oleh sekitar 90 orang, sehingga ada ketimpangan terhadap jumlah buku yang beredar di masyarakat. Jadi jumlah buku ini masih terpusat di pulau Jawa sedangkan di luar pulau Jawa perlu ditingkatkan dengan penambahan koleksi buku hingga ke perpustakaan yang ada di desa,” kata Deni.
Sedangkan Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie mengatakan, pihaknya selalu menambah koleksi buku di Perpustakaan Palnam setiap tahunnya, bahkan pihaknya juga mendapatkan bantuan koleksi buku dari Perpustakaan Nasional RI.
“Alhamdulillah setiap tahun kita ada penambahan koleksi buku walaupun tidak banyak, kami juga mendapatkan bantuan dari Perpustakaan Nasional RI untuk perpustakaan berbasis inklusi sosial berupa buku dan komputer agar perpustakaan bisa menjadi tempat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Nurliani.
Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan minat baca di Kalsel, pada kesempatan ini Perpusnas RI juga menyarahkan bantuan dua unit mobil perpustakaan keliling untuk Pemprov Kalsel dan juga Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Alhamdulillah pada kesempatan ini kita juga menerima bantuan berupa dua unit mobil perpustakaan keliling dari empat unit yang saya usulkan. Satu untuk Perpustakaan Provinsi dan satu lagi untuk Perpustakaan Kota Banjarmasin. Dengan tambahan dua unit ini, total bantuan mobil pusling ini ada 11 unit untuk Provinsi Kalsel sejak saya memimpin Dispersip Kalsel, yang mana 11 unit tersebut kita bagikan lagi ke Kabupaten lain seperti Kabupaten Tanah Bumbu, Banjar, Balangan, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Tabalong, dan Provinsi Kalsel. Pada akhir tahun nanti saya akan coba usulkan lagi bantuan mobil pusling untuk Kabupaten yang sudah lama antre, seperti Kabupaten Barito Kuala, dan Hulu Sungai Tengah,” jelas Nurliani. MC Kalsel/Jml