Kalimantan Selatan (Kalsel) akan melaksanakan Analog Switch Off (ASO) tahap satu paling lambat tanggal 30 April ini, di tujuh kabupaten yaitu Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, Kotabaru, dan Tabalong.
Selain melakukan sosialisasi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalsel, M Muslim, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo terkait distribusi Set Top Box (STB) bagi rumah tangga miskin, agar siaran televisi digital nantinya bisa dinikmati semua kalangan.
“ASO adalah penghentian siaran analog untuk bermigrasi ke digital yang harus disosialisasikan dan dikoordinasikan. Kami masih berkoordinasi proses pembagian STB gratis bagi masyarakat, yang berdasarkan informasi Kementerian Kominfo akan dibagikan sebanyak 45.133 unit di tahap satu,” kata Muslim, Banjarbaru, Minggu (17/4/2022).
Untuk mekanisme pendistribusian, Muslim mengatakan akan dilakukan oleh Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) di daerah, sekaligus untuk instalasinya. Sebagian LPS melakukan distribusi dan instalasi sendiri, dan sebagian lagi bekerja sama dengan SMK.
“Setiap STB yang diserahkan ke penerima harus diinstall langsung dan harus didaftarkan berdasarkan KTP dan KK yang akan terhubung dengan aplikasi yang menghasilkan barcode. Aplikasi tersebut secara otomatis merekam jumlah STB yang telah didistribusikan, dan dipastikan diterima oleh penerima,” ucap Muslim.
Muslim pun mengatakan, migrasi siaran televisi analog ke digital ini memiliki sejumlah manfaat dan keuntungan, baik bagi pemerintah, lembaga penyiaran maupun komunitas, selain siaran lebih bersih, jernih, dan canggih yang diterima masyarakat.
Pemerintah, lanjut Muslim, dapat mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain dan memanfaatkan frekuensi yang ditinggalkan siaran analog untuk hal lain yang sangat penting, seperti peningkatan kecepatan internet.
Sementara bagi lembaga penyiaran atau pelaku usaha penyiaran, siaran digital berpotensi memunculkan pelaku usaha baru di industri kreatif, karena terbukanya peluang bagi masyarakat maupun komunitas bisa berkontribusi menghasilkan konten-konten menarik yang inspiratif, edukatif, inovatif, dan menghibur.
“Oleh karena itu, Pemda akan mendorong potensi konten kreator muda, influencer, Key Opinion Leader (KOL), komunitas TIK, mahasiswa, untuk membuat siaran lokal yang tidak hanya menghibur, tapi juga mengedukasi dan menginspirasi. Kita kuatkan lagi sosialisasi dan promosi melalui berbagai media komunikasi,” kata Muslim. MC Kalsel/AY