Tradisi penukaran uang pecahan kecil kerap dijumpai di bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idulfitri. Kegiatan penukaran dilakukan untuk berbagi rezeki kepada siapa saja di bulan suci dan hari kemenangan nantinya.
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan uang tunai Rp2,5 Triliun, ini ada meningkat sekitar 15 persen untuk penukaran dibandingkan di tahun 2021,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Wilayah Kalimantan Selatan, Imam Subarkah, Senin sore (11/4/2022).
Selain menyampaikan kesediaan pemenuhan kebutuhan uang tunai periode Ramadan dan Idulfitri 1443 H, diimbau juga kepada masyarakat agar melakukan belanja dengan bijak di bulan suci ini.
Seiring momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut serta untuk mengantisipasi peningkatan transaksi masyarakat sejalan dengan pandemi yang mulai terkendali, dan juga pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta peningkatan aktivitas masyarakat saat Ramadhan dan Idulfitri.
“Layanan penukaran uang rupiah pada periode Ramadan dan Idulfitri 1443 Hijiriah dapat dilakukan di 198 titik layanan penukaran, 168 titik layanan bank umum dan 30 titik layanan Bank Perkreditan Rakyat,” tambah Imam Subarkah.
Pelaksana Kepala Biro Ekonomi Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel, Subhan Noor Yaumil mengapresiasi program KPw BI Kalsel tersebut sebagai langkah pemulihan ekonomi masyarakat Kalimantan Selatan.
“Bulan Ramadan dan menjelang lebaran, masyarakat Kalsel membutuhkan uang baru untuk bersedekah dan sudah menjadi tradisi, sehingga kita apresiasi program BI Kalsel yang akan melayani masyarakat untuk penukarannya,” kata Subhan.
Tidak hanya pada pembayaran atau transaksi tunai, Pemerintah Provinsi Kalsel juga mendorong agar masyarakat Kalsel dapat menggunakan fasilitas pembayaran non tunai.
“Kita berharap kepada masyarakat agar memanfaatkan fasilitas non tunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), sehingga di masa pandemi ini dapat meminimalisir kontak langsung,” tambah Subhan. MC Kalsel/Fuz