Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) merilis perkembangan ekspor bulan Februari 2022 yang mencapai US$ 827,59 juta atau naik sebesar 85,44 persen dibanding nilai ekspor bulan Januari sebesar US$ 446,29 juta.
Jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Februari 2021 yang mencapai US$ 521,12 juta, nilai ekspor bulan Februari 2022 ini naik sebesar 58,81 persen.
“Ekspor terbesar Kalsel bulan Februari 2022 disumbangkan oleh kelompok bahan bakar mineral dengan nilai US$ 686,65 juta. Nilai tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan, yaitu sebesar 104,96 persen dibanding ekspor bulan Januari 2022 yang sebesar US$ 335,02 juta,” kata Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah, Banjarbaru, Selasa (15/3/2022).
Berdasarkan kontribusinya terhadap total ekspor bulan Februari 2022, kelompok bahan bakar mineral memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 82,97 persen. Kemudian, diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewan atau nabati serta kelompok kayu dan barang dari kayu dengan kontribusi masing-masing sebesar 9,14 persen dan 2,92 persen.
Di sisi lain, nilai impor Kalsel pada bulan Februari 2022 mencapai US$ 87,13 juta atau mengalami peningkatan sebesar 165,48 persen jika dibandingkan dengan nilai impor bulan Januari 2022 sebesar US$ 32,82 juta.
Lima negara pemasok barang impor terbesar di bulan Februari 2022 adalah Malaysia sebesar US$61,93 juta atau 71,08 persen, Singapura sebesar US$22,06 juta atau 25,32 persen, Tiongkok sebesar US$1,53 juta atau 1,76 persen, Jepang sebesar US$0,74 juta atau 0,85 persen, dan Thailand sebesar US$0,39 juta atau 0,45 persen.
“Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor bulan Februari 2022 dibandingkan bulan Januari 2022 terjadi peningkatan pada barang konsumsi sebesar 219,17 persen, kemudian pada bahan baku atau penolong sebesar 186,13 persen, sedangkan pada barang modal sebesar 2,38 persen,” kata Yos. MC Kalsel/Scw