Prospek pemulihan perekonomian di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus berlanjut hingga bulan Januari 2022. Ekonomi regional tahunan tumbuh cukup menggembirakan sebesar 5,55 persen.
Membaiknya kondisi perekonomian Kalsel pada bulan Januari 2022 juga tercermin dari pengaruhnya pada kondisi fiskal regional. Hal tersebut tampak dari jumlah pendapatan negara yang berhasil dihimpun sebesar Rp1,07 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 47,42 persen dari periode yang sama tahun lalu dengan selisih lebih tinggi sebesar Rp344,58 miliar.
“Capaian pendapatan negara di Kalsel sangat dipengaruhi fluktuasi
kegiatan perekonomian regional dan harga komoditas international. Sampai dengan 31 Januari 2022, kondisi perekonomian masih menunjukkan tren positif. Hal tersebut ditandai dengan kinerja pendapatan negara mencapai Rp1.071,26 miliar atau 10,09 persen dari target, tumbuh lebih tinggi sebesar 47,42 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2021, atau meningkat sebesar Rp344,58 miliar,” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalsel, Sulaimansyah, Banjarmasin, Kamis (24/2/2022).
Sulaimansyah mengatakan, realisasi penerimaan perpajakan hingga akhir Januari 2022 telah mencapai Rp977.77 miliar atau 10.05 persen dari target APBN 2022 sebesar Rp9.727,32 miliar. Realisasi penerimaan pajak tersebut tumbuh sebesar 50,51 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, realisasi penerimaan Kepabeanan dan Cukai telah mencapai Rp70,40 miliar hingga akhir Januari 2022 atau mencapai 42,18 persen
dari target yang ditetapkan. Di sisi lain, realisasi pendapatan negara yang berasal dari PNBP di wilayah Kalsel mencapai nilai Rp93,29 miliar atau 10,45 persen dari target.
“Di sisi belanja negara pada bulan Januari 2022 di wilayah Kalsel sudah dicairkan dana sebesar Rp1,57 triliun. Angka realisasi belanja tersebut lebih rendah Rp120,71 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 atau turun sebesar 36,55 persen,” ucap Sulaimansyah.
Sulaimansyah pun menyebutkan, penyerapan belanja APBD Kalsel sampai akhir Januari 2022 terealisasi 2,03 persen atau Rp517,48 miliar dari total pagu Rp25.509,68 miliar. Sementara, realisasi pendapatan mencapai 5,09 persen atau Rp1.182,9 miliar dari target sebesar Rp23.237 miliar.
Terkait gelombang tiga COVID-19, Sulaimansyah optimis kegiatan perekonomian tidak terganggu dan terus bergerak positif, dengan catatan masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan.
“Kasus COVID-19 gelombang ke tiga di Kalsel menunjukkan indikasi yang meningkat. Dibandingkan dengan varian delta, varian ini mempunyai daya penularan yang lebih tinggi namun menunjukkan dampak terhadap kesehatan yang lebih ringan. Oleh karenanya, kita masih memiliki harapan besar bahwa kegiatan perekonomian tidak terganggu dan tetap bergerak ke arah kondisi yang semakin baik,” kata Sulaimansyah. MC Kalsel/Rns