Pemprov Kalsel selalu berupaya mempercepat penurutan stunting. Dalam memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) ke-62 tahun 2022, Pemprov Kalsel membutuhkan peran lintas sektor terkait termasuk Tim Penggerak PKK Provinsi, dan Kabupaten, Kecamatan sampai ke tingkat Desa.
“Jadi Tim Penggerak PKK harus berperan aktif dalam mencegah stunting dan obesitas khususnya di daerah,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Selatan, Raudatul Jannah usai menghadiri peringatan Hari Gizi Nasional ke-62 tahun 2022 dengan tema “Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas” di SMPN 1 Mandastana, Marabahan, Senin (24/1/2022).
Menurutnya ada 3 hal yang harus ditekankan dalam penanganan stunting yaitu pertama, pentingnya memperhatikan asupan makanan bergizi bagi ibu Hamil, Bayi dan Balita terutama dalam 1000 HPK.
Kedua, pola asuh, dimana pola asuh orang tua sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak dan yang ketiga adalah Kesehatan Lingkungan atau lebih di kenal dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Khusus untuk pemberian ASI itu penting bagi bayi sampai umur 2 tahun terutama diberikan secara eksklusif ke bayi sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan tambahan apapun,” ujarnya.
Untuk itu, penyebab stunting dan obesitas selain karena faktor kebutuhan pangan, dan ekonomi. Hal lain juga dipengaruhi oleh perilaku dan budaya yang berkembang di masyarakat.
Oleh karenanya, pencegahan dan penanggulangan masalah gizi tersebut tentu saja memerlukan beberapa pendekatan dan solusi untuk mengatasinya, seperti upaya untuk mengubah sikap dan perilaku yang akan menjadi budaya pro gizi dan kesehatan, interfensi kecukupan keseimbangan dalam asupan gizi juga sangat diperlukan.
“Perhatian serius serta tulus dari semua, tentunya sangat diperlukan, terutama instansi SKPD serta organisasi sosial kemasyarakatan dan organissi profesi,” katanya. MC Kalsel/tgh