Dinas Ketahanan Pangan Kalsel Dorong Kurangi Konsumsi Beras Melalui Gerakan B2SA

Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kalsel, Rolena Kinawati saat di wawancarai, Selasa (23/11/2021). MC Kalsel

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan terus mendorong Kabupaten/Kota agar mengurangi konsumsi beras dengan menerapkan menu makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).

Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kalsel, Rolena Kinawati mengatakan gerakan konsumsi pangan B2SA sebagai upaya kita untuk meningkatkan kesadaran dan membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman agar hidup sehat, aktif, dan produktif kepada masyarakat.

“Jadi gerakan ini penting untuk memberikan informasi mengenai pangan bergizi yang harus dikonsumsi masyarakat,” kata Rolena, Selasa, (23/11/2021).

Untuk mencapai hal tersebut, maka Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel setiap tahunnya mengadakan lomba menu makanan B2SA tingkat Provinsi Kalsel yang diikuti para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) pangan lokal di 13 Kabupaten/Kota.

“Jadi kita kenalkan kepada masyarakat pola pangan sehat itu tidak harus dengan nasi. Tapi bahan lain bisa dijadikan pangan sehat seperti ubi kayu,” ujarnya.

Oleh karena itu, melalui lomba Cipta Menu B2SA tahun ini yaitu mengolah mie berbahan dasar ubi kayu yang sudah diolah menjadi tepung. Karena karbohidrat itu bisa diganti dengan tepung, supaya enak dibikin mie.

“Jadi kita sudah laksanakan lomba tersebut dan sudah melakukan penilaian langsung ke dua kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Banjar dan HSS. Sedangkan Kabupaten lainnya masih tahap proses penilaian,” ujarnya.

Ia berharap hasil menu B2SA yang diikuti para peserta Kabupaten/Kota jangan sampai disini saja, tetapi bisa diaplikasikan disetiap acara yang ada di daerah masing-masing.

“Jangan sampai menu B2SA tidak diterapkan, karena ini sebagai upaya kita bersama untuk menurunkan konsumsi beras di Kalsel,” tuturnya.

Perlu diketahui konsumsi beras di Kalsel cukup tinggi baik secara Provinsi, maupun Nasional sebesar 90 persen jika dibandingkan negara lain diangka 65 sampai dengan 75 persen.

“Jadi konsumsi beras kita masih cukup tinggi. Ini perlu kita dorong agar setiap daerah menerapkan program B2SA dengan memanfaatkan bahan olahan yang bergizi seperti singkong atau ubi kayu,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai