Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Selatan (Kalsel) rutin mengevaluasi pelaksanaan Calender of Event (CoE), baik yang digelar oleh Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, M Syarifuddin, mengatakan evaluasi dilakukan untuk mengetahui capaian dari sasaran yang telah ditentukan, termasuk kendala yang dihadapi.
“Alhamdulillah dari 84 event CoE, hampir semua event sudah dilakukan. Setiap kali ada kegiatan kami selalu melakukan evaluasi apakah sasaran sudah tercapai apa belum dan apa kendala di lapangan,” kata Syarifuddin, Banjarmasin, Senin (15/11/2021).
Dari hasil evaluasi, lanjut Syarifuddin, kendala yang paling nyata dihadapi adalah peningkatan kasus COVID-19, apalagi kisaran bulan Juli hingga Agustus saat penyebaran sedang tinggi-tingginya, sehingga beberapa event harus ditunda pelaksanaannya.
“Kendala paling nyata tentu saja COVID-19, apalagi bulan Juli Agustus itu sedang puncaknya. Dan syukur Alhamdulillah, pada bulan Oktober sampai saat ini kasus COVID-19 di Banua sudah melandai, sehingga banyak sektor pariwisata yang mulai bangkit kembali salah satunya perhotelan yang mulai ramai,” tutur Syarifuddin.
Menurut Syarifuddin, penurunan kasus COVID-19 tidak lepas dari upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten/Kota yang terus menggencarkan vaksinasi massal melalui program Vaksinasi Bergerak inisiasi Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.
Dia pun berharap kasus COVID-19 yang melandai tetap konsisten, agar sektor pariwisata di Kalsel bisa bangkit sepenuhnya, dan roda perekonomian masyarakat kembali berputar.
“Semoga ini jadi awal kebangkitan pariwisata di Kalsel, dan kasus yang melandai ini tetap konsisten terjadi di Kalsel. Kami juga berterima kasih kepada Gubernur Kalsel, Bapak Sahbirin Noor dan instansi terkait yang menggencarkan vaksinasi di tiga belas kabupaten/kota melalui program Vaksinasi Bergerak,” kata Syarifuddin. MC Kalsel/Jml