Dalam dalam kegiatan Forum Perpustakaan Umum Indonesia bersama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI pada Selasa (9/11) kemarin, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan, Nurliani Dardie kembali membawa harum nama Banua ke tingkat Nasional.
Pasalnya, perempuan yang membawa Kalsel berada pada indeks pembangunan literasi tertinggi se-Indonesia pada tahun 2020 ini, mendapat kesempatan menjadi narasumber di seminar tersebut, yang mengangkat tema “Peran Perpustakaan Umum di Era New Normal dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional”.
“Alhamdulillah kesekian kalinya diberi kesempatan ini, karena tidak banyak yang dipercaya untuk menjadi narasumber ini,” ungkap Nurliani melalui siaran persnya, Banjarmasin, Rabu (09/11/2021).
Dalam kesempatan ini, Nurliani membagikan pengalamannya dalam meningkatkan minat baca di Banua, hingga penerapan transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Kita selalu berupaya menerapkan itu, dengan melaksanakan kegiatan yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Melalui pengetahuan yang ada di buku, kita sebarkan pada warga,” beber Nurliani.
Nurliani Dardie menjadi narasumber bersama 4 orang lainnya, di antaranya Amich Alhumami (Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional), dr. Erlyn Sullistyaningsinh (Tim Konsultan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial), dan lainnya, termasuk pembicara utama Kepala Perpusnas RI Drs. Muhammad Syarif Bando, M.M.
Sebelumnya, perempuan yang dikenal aktif dalam dunia literasi ini, juga pernah menjadi pembicara nasional pada Rakornas Perpustakaan tahun 2011 dan 2019, di Sosialisasi Undang-undang Serah Simpan Karya Cetak Karya Rekam, dan pertemuan besar lainnya.
Seperti diketahui, perpustakaan berbasis inklusi sosial ialah perpustakaan yang memfasilitasi pemustaka maupun masyarakat umum dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha, hingga melindungi dan memperjuangkan budaya dan hak asasi manusia, untuk dapat menciptakan kesadaran masyarakat agar mau berkembang dan berswadaya meningkatkan kesejahteraan bersama, guna meminimalisir ketergantungan pada pihak-pihak luar. MC Kalsel/Jml