Cegah Anemia Terhadap Ibu Hamil dan Remaja Puteri Dengan Konsumsi Gizi Seimbang

Yuliani selaku Pengelola Program Gizi Dinas Kesehatan Kalsel saat menyampaikan materi pada kegiatan Konvergensi Lintas Program/Lintas Sektor, Organisasi Profesi dan Akademisi untuk Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Puteri dan Ibu Hamil Tingkat Provinsi Kalsel Tahun 2021 di Hotel Berbintang, Kabupaten Banjar, Jumat (10/9/2021). MC Kalsel/tgh

Anemia menjadi penyakit kelainan pada darah yang umum terjadi pada manusia. Karena banyaknya, orang-orang terkadang masih menganggapnya sebagai hal sepele. Untuk itu perlu adanya pencegahan dan penanggulangan anemia dengan cara menambah asupan makan yang banyak mengandung zat besi, khususnya makanan berserat dan bergizi bagi remaja usia produktif dan ibu hamil.

Yuliani selaku Pengelola Program Gizi Dinas Kesehatan Kalsel mengatakan mengkonsumsi makan bergizi bagi remaja puteri sangat lah penting dalam menentukan janin yang akan dilahirkan.

“Jadi remaja puteri kedepannya akan menjadi seorang calon ibu. Salah satu kejadian stunting penyebabnya adalah karena anemia. makannya penting gizi seimbang bagi remaja puteri,” kata Yuliani, Jumat (10/9/2021).

Menurutnya, gizi seimbang itu adalah penganekaragaman makanan yang dikonsumsi setiap hari ada kalori, protein, lemak dan karbohidrat.

Utuk itu, diharapkan remaja puteri mampu mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) satu butir setiap minggu atau dalam satu tahun 52 tablet sedangkan untuk ibu hamil minimal konsumsi tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilan.

“Yang namanya suplemen itu hanya tambahan. Walaupun sudah mendapatkan TTD baik itu ibu hamil atau remaja puteri tetap harus mengkonsumsi makanan gizi seimbang,” ungkapnya.

Lanjut, Yuliani mengatakan selama pandemi COVID-19 pemberian TTD bagi ibu hamil dan remaja puteri terjadi penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya.

“Pada tahun 2019, pemberian TTD di Kabupaten/kota mencapai 100 persen. Jadi semua remaja puteri dapat diberikan tablet tambah darah,” ujarnya.

Sedangkan di bulan Maret sampai sekarang, pemberian TTD saat ini belum mencapai 50 persen secara Provinsi.

Untuk itu, solusi yang harus dilakukan untuk mencapai target pemberian TTD yaitu berkolaborasi dengan Kementeriam Agama dan Dinas Pendidikan agar TTD sampai kesasaran.

“Kenapa harus dengan Kementerian agama karena mereka terkait kegiatan pernikahan. Jadi diharapkan nanti disitu akan kita titipkan TTD pada saat mereka kursus calon pengantin. Sedangkan Dinas Pendidikan sendiri, kita menguatkan di sekolah-sekolah agar mereka mau membantu tenaga kesehatan untuk menyalurkan TTD pada saat anak-anak mengumpul tugas ke sekolah,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai