Pemprov Kalsel Upayakan Penambahan Armada BRT dan Koneksi Banjarbakula

Sekda Kalsel, Roy Rizali Anwar, saat Webinar Program Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan, Banjarbaru, Kamis (9/9/2021). MC Kalsel/scw

Melalui skema buy the service dan kolaborasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah mengupayakan pengembangan transportasi massal, khususnya di kawasan Banjarbakula.

Saat ini, Pemprov Kalsel memiliki 11 armada Bus Rapid Transit (BRT) sejak pertama kali beroperasi pada tanggal 14 Agustus 2019, yang menghubungkan Banjarmasin-Banjarbaru, dan sebagian untuk tujuan Bandara Syamsudin Noor.

“Kiranya kita (Pemprov Kalsel dan Kemenhub) dapat saling bertukar pikiran membangun sinergitas kolaborasi demi pembangunan dan kemajuan angkatan massal di kawasan Banjarbakula,” kata Sekretaris Daerah Kalsel, Roy Rizali Anwar, saat Webinar Program Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan, Banjarbaru, Kamis (9/9/2021).

Roy meyakini, perkembangan BRT dan koneksi layanan transportasi massal di Kalsel akan semakin baik dan nyaman kedepannya.

“Keberadaan angkutan massal di Kalsel khususnya di kawasan Banjarbakula sudah sangat dibutuhkan dan relevan di masa sekarang. Apalagi sebagian besar penduduk Kalimantan Selatan berada di wilayah Banjarbakula,” ucap Roy.

Roy menilai, antusias masyarakat Kalsel terhadap BRT cukup tinggi. Namun Ia mengakui layanan BRT masih perlu ditingkatkan, terutama dari sisi waktu. Dengan keterbatasan armada, penumpang harus bersabar untuk antre, dengan waktu tunggu bisa mencapai 60 menit.

“Kondisi seperti ini membuat para pengguna harus rela menunggu lebih lama atau menunggu armada berikutnya sehingga penambahan BRT sangat diperlukan,” kata Roy.

Oleh karena itu, Roy berharap Kementrian Perhubungan bisa kembali memberikan bantuan armada BRT untuk koridor I (Banjarmasin-Banjarbaru) maupun koridor lainnya, agar koneksi Banjarbakula benar-benar bisa diwujudkan.

“Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota di kawasan Banjarbakula mulai sekarang dan ke depan sudah harus menyiapkan angkutan penyambung, jika BRT Banjarbakula sudah terkoneksi, maka angkutan penyambung diharapkan sudah ada,” kata Roy.

Selain jumlah armada dan koneksi, Pemprov Kalsel juga berencana menambah ratusan halte, agar nantinya dapat menghubungan semua koridor.

“Dengan terwujudnya BRT Banjarbakula ini tidak hanya mewujudkan angkutan umum yang terkoneksi dengan bandara, pelabuhan, terminal, dan fasilitas umum. Tetapi tang terpenting dapat memberikan layanan angkutan yang aman nyaman dan terjangkau bagi masyarakat khususnya masyarakat Kalsel, kita juga dapat menghindarkan kawasan perkotaan dari kemacetan,” kata Roy. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai