Dinas TPH Kalsel Gelar Bimtek Untuk Kembangkan Lahan Rawa di Kalsel

Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Bambang Pamuji saat memberikan materi tentang pemanfaatan lahan rawa untuk ketahanan pangan melalui virtual, Senin (26/7/2021).

Guna mengoptimalisasi penggunaan lahan rawa untuk pertanian yang ada di Kalsel, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinas TPH) Prov. Kalsel bekerja sama dengan UPT Kementerian di Kalsel melaksanakan Bimbingan Teknis online yang bertajuk “Pengembangan Lahan Rawa Mendukung Pertanian Berkelanjutan Saat Pandemi COVID-19 di Kalimantan Selatan”.

Kegiatan ini diikuti mencapai lebih dari 4.679 orang.

Adapun pemateri dari kegiatan tersebut yaitu Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Bambang Pamuji, narasumber dari Kepala Dinas TPH Provinsi Kalsel Syamsir Rahman, Kepala Dinas Pertanian Kab. Batola Murniati, Kepala BPTP Kalsel Muhammad Amin, Peneliti Ahli Utama Balitra Kalsel Khairil Anwar.

Bambang Pamuji mengungkapkan dengan materi yang diberikan nantinya ini diharapkan bisa digunakan sebagai sarana untuk peningkatan kemampuan dan keterampilan.

“Materi yang disampaikan yaitu pemanfaatan lahan untuk ketahanan pangan khususnya di Kalsel yang memiliki luas lahan rawa 4,9 juta hektare yang tentu menjadi potensi sangat besar untuk berkontribusi pemanfaatan lahan rawa di Indonesia,” ucapnya, Banjarbaru, Senin (26/7/2021).

Sementara itu, Kepala Dinas TPH Kalsel, Syamsir Rahman menambahkan paparan berupa strategi dalam pengembangan pertanian di Kalsel, karena beberapa waktu yang lalu di 3 Kabupaten yang daerah rawanya luas terkena banjir yaitu Banjar, Barito Kuala dan Tanah Laut.

“Karena kita ketahui Kalsel salah satu penyangga beras nasional yang masuk ke dalam 11 besar dan selalu surplus beras setiap tahunnya,” katanya.

Syamsir mengungkapkan di Kalsel untuk lahan rawa pasang surut dan rawa lebak merupakan salah satu potensi produksi padi yang cukup besar dengan luasan mencapai 170 ribu hektare.

“Dengan strategi peningkatan produkdi di lahan rawa yaitu pemilihan varietas padi unggul adaptif, pengelolaan tata air, penyiapan lahan, pengelolaan unsur hara dan pembenahan tanah yang tepat, pengendalian gulma terpadu baik secara mekanis dengan alsin maupun kimiawi serta penentuan pola tanam disesuaikan dengan jenis lahan rawanya,” tegasnya.

Ia menegaskan apapun tantangannya, strategi pembangunan pertanian dikatakan berhasil apabila mampu berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani.

“Bertani itu tidak sekedar mempelajari agribisnis, agronomi atau ilmu bercocok tanam yang efektif, tetapi bagaimana membangun negara yang kuat melalui ketahanan pangan nasional,” pungkasnya. MC Kalsel/usu

Mungkin Anda Menyukai