Guna memberikan pengetahuan terhadap pelaku UMKM pangan lokal, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel mengadakan pelatihan pembuatan mie berbahan dasar dari Ubi Kayu di Hotel Berbintang, Banjarbaru.
Kegiatan tersebut mengundang 20 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten/Kota se-Kalsel.
Kepala Seksi Konsumsi dan Pengembangan Pangan Lokal, Riza Rosadi mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk menggalakkan pangan lokal pengganti beras, dimana selama ini UMKM hanya membuat makanan berupa makanan ringan seperti keripik dan kerupuk.
“Tidak mengenyangkan bagi perut kita, jadi kita latih mereka mengolah makanan pengganti nasi atau beras,” kata Reza, Senin (7/6/2021).
Untuk itu, pelatihan ini diharapkan kemampuan UMKM dalam berinovasi memanfaat bahan baku yang ada dapat berlanjut dan berkembang.
“Apalagi tepung berbahan ubi lebih sehat dari tepung lainnya. Dari tepung itulah mereka kita ajak untuk bisa berkreasi membentuk olahan pangan lokal salah satunya membuat mie,” ujarnya.
Karena menurutnya orang banjar suka mie. Apalagi anak-anak juga suka dengan mie jadi secara tidak langsung dapat memperkenalkan pangan sehat dari pangan lokal.
Ia berharap setelah mengikuti pelatihan ini, pelaku UMKM dapat mampu mengembangkan produknya menjadi pangan yang sehat dan mampu mealih fungsikan tepung beras menjadi tepung ubi kayu.
Sementara itu, Fungsional Peneliti Muda, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan, Susi Lesmayati menjelaskan untuk proses pembuatan mie harus menggunakan tepung. Namun sekarang mencoba untuk mensubstitusi penggunaan tepung terigu dengan pangan lokal menggunakan ubi kayu.
Pertama menggunakan tepung moca atau tepung singkong yang dimodifikasi agak berbeda dengan tepung singkong biasa. Jadi dari proses pengolahan moca sendiri melalui proses fermentasi dengan cara mengubah tekstur akhir dari tepung yang dihasilkan.
“Jadi kita mencoba menggunakan 100 persen bahan moca tetapi dengan modifikasi proses pengolahannya. Ada yang namanya pregelatinisasi itu supaya untuk mengembangkan gelatin yang terdapat dalam moca,” ujarnya.
Menurutnya, mie memiliki tekstur yang kenyal sementara tekstur kenyal dalam mie yang pada umumnya didapatkan dari gluten. Sedangkan di moca sendiri tidak memiliki bahan gluten jadi otomatis proses pengolahannya dimodifikasi pada proses pengolahannya dengan cara pregelatin yaitu dengan cara proses sekitar 10 hingga 15 menit. Setelah itu ditambahkan bahan yang lain kemudian di masukan kedalam mesin pencetak mie.
Untuk diketahui selain pelatihan kegiatan ini juga dirangkai dengan kunjungan ke rumah kemasan di Kabupaten Banjar untuk memberikan informasi bagaimana cara membuat kemasan yang baik dan benar. MC Kalsel/tgh