Pada April 2021, Kalimantan Selatan mengalami deflasi sebesar 0,18 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,24 pada Maret 2021 menjadi 107,05 di bulan lalu.
“Deflasi di Kalimantan Selatan pada April 2021 terjadi karena adanya penurunan harga pada beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,75 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Moh Edy Mahmud, Banjarbaru, Senin (3/5/2021).
Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya juga mengalami penurunan sebesar 0,47 persen, disusul kelompok kesehatan yang turun sebesar 0,12 persen.
Sedangkan, kelompok yang mengalami kenaikan harga yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,52 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,50 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,39 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,35 persen, kelompok transportasi sebesar 0,28 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,07 persen, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,01 persen.
“Sementara, kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan dibanding Maret 2021,” ujar Edy
Dari seluruh komoditas, penyumbang andil deflasi tertinggi antara lain ikan gabus, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, cabai rawit, dan bawang merah.
Di sisi lain, yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi yaitu, angkutan udara, cabai merah, kerudung, notebook dan pasta gigi.
“Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada April 2021 Kalimantan Selatan mengalami inflasi sebesar 0,26 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2021 terhadap April 2020) sebesar 2,14 persen,” kata Edy. MC Kalsel/Scw