Dinas Ketahanan Pangan Kalsel memastikan ketersediaan pasokan pangan pada bulan ramadan dan menjelang lebaran Idulfitri dipastikan tercukupi.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Suparno saat ditemui Media Center, di Kantor Setempat, Banjarbaru, Senin (19/4/2021).
“Kami pastikan ketersediaan pangan dan bahan pokok di Kalsel pada bulan ramadan hingga hari raya idulfitri aman dan tercukupi,” ujar Suparno.
Suparno menuturkan, 11 komunitas bahan pokok tersebut yaitu, beras, jagung, gula, daging, minyak goreng, telur, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai kriting dan daging ayam.
“Jadi masyarakat jangan khawatir karena sampai hari raya idulfitri pangan aman. Walau memang ada 4 yang kurang dan mengalami kenaikan sedikit. Tetapi kita akan terus berupaya untuk mengambil ketersediaan pangan dari Provinsi lain yang surplus seperti bawang merah, bawang putih, gula dan cabe rawit,” tuturnya.
Namun, dari 4 bahan pokok yang kurang tadi kita dapat mengambil dari Provinsi lain seperti pulau Jawa dan Sulawesi Selatan.
“4 bahan pokok yang mengalami kenaikan relatif tinggi yaitu cabai rawit merah dari kisaran harga sebesar Rp80.000,00 sampai Rp100.000,00 per kg,” ungkapnya.
Sedangkan harga normal cabai rawit merah kisaran harga Rp50.000,00 sampai Rp80.000,00 per Kg.
“Jadi harga itu relatif kenaikannya, terkadang bisa naik kemudian tiga hari kedepan turun lagi,” terangnya.
Selain itu, mengenai gula, Suparno mengungkapkan ketersediaannya cukup sampai akhir april mendatang.
“Gula kita cukup sampai akhir April. Tapi dalam minggu ini distributor gula akan masuk sebanyak 400 hingga 500 ton,” ungkapnya.
Namun stok gula di gudang sampai akhir April sekitar 1.000 ton lebih untuk sekarang. “Jadi stok gula sampai April aman. Namun untuk tiga bulan kedepan stok gula masih kurang,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya tetap mencukupi pasokan gula selama tiga bulan kedepan dengan cara mencari produser gula di daerah lain.
“Kami harapkan sampai bulan Juni stok gula terpenuhi. Mudahan kita dapat produser dari Jawa, Sumatera dan Sulawesi untuk memenuhi pasokan gula. Karena Kalsel sendiri tidak memiliki pabrik dan kebunnya,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh