Guna meantisipasi Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) di Kalsel, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru telah mempersiapkan peralatan dan anggaran analisis dampak kesehatan lingkungan.
Hal tersebut disampaikan Kepala BBTKLPP Banjarbaru, Slamet Mulsiswanto saat di ruang kerjanya, Banjarbaru, Kamis (15/4/2021).
“Kami telah mempersiapkan peralatan dan SDM dalam meanalisis dampak kesehatan lingkungan salah satunya adalah Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) akibat kebakaran lahan dan hutan di wilayah Kalimantan,” katanya.
Menurutnya peralatan dan anggaran telah disiapkan sejak dini untuk meantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalsel. “Oleh karena itu perlu adanya koordinasi dan kerjasama dengan dinas terkait mengenai penanganan karhutla.” ujarnya.
Apalagi peralatan dipihaknya perlu peremajaan dan SDM harus ada peningkatan kualitas.
“Kita lakukan dulu peremajaan alat dan SDM diberikan pelatihan peningkatan penanganan karhutla agar lebih berkompeten,” ungkapnya.
Selain peralatan dan SDM, pihaknya juga telah menyiapkan masker untuk jaga-jaga kalau terjadi kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan terjadinya kabut asap.
“Kami telah menyiapkan ribuan masker untuk jaga-jaga kalau terjadi kabut asap,” kata Supriyadi selaku Koordinator Bagian Tata Usaha BBTKLPP Banjarbaru.
Oleh sebab itu, sebetulnya yang tidak diharapkan adalah terjadinya kabut asap. Karena berdampak sekali kepada masyarakat dan lingkungan yang mengakibatkan rentannya terpapar penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) baik itu dilihat dari usia, anak sekolah dan sebagainya. Apalagi sekarang kondisi COVID-19 akan memperparah kondisi.
“Untuk itu peran BBTKLPP sangat dibutuhkan dalam mendeteksi dini Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) akibat Karhutla. Ini juga merupakan tugas pokok BBTKLPP,” jelasnya.
Ia berharap kepada semua pihak yang terkait dapat memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan. Karena imbas Karhutla sangat besar dampaknya. “Mudah-mudahan masyarakat Kalsel mengerti akan bahaya kebakaran hutan dan lahan serta kita bebas dari Karhutla dan COVID-19,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh