PPIIG ULM Beri Pandangan Penyebab Banjir Kalsel

Ketua PPIIG ULM, Syam’ani, memberikan pendapat terkait penyebab banjir Kalsel, Banjarmasin, Rabu (27/1/2021). MC Kalsel/Jml

Pusat Pengembangan Infrastuktur Informasi Geospasial (PPIIG) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memberikan pandangan terkait penyebab banjir yang melanda 11 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.

“Untuk penyebab secara spesifik perlu kajian yang mendalam. Kami masih belum sampai ke arah itu. Kalau ke arah cuaca mudah membuktikan,” ujar Ketua PPIIG ULM, Syam’ani, Banjarmasin, Rabu (27/1/2021).

Menurut Syam’ani, banjir di Kalsel sebagian besar terjadi di bagian barat pegunungan Meratus. Sementara, banjir di bagian timur tidak separah bagian barat Meratus.

“Untuk membuktikan itu anomali cuaca atau tidak, kita bisa lihat apakah hujan itu hanya terjadi di barat saja atau seluruh Kalsel. Kalau hujannya seluruh Kalsel dan banjirnya hanya di barat saja perlu jadi pertanyaan apa bedanya barat dan timur,” tutur Syam’ani.

Ditambahkan Syam’ani, berdasarkan data lapangan titik terparah ada di Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Tengah, dan Hulu Sungai Utara, termasuk juga Banjarmasin.

Sementara, berdasarkan data atau citra satelit per tanggal 20 Januari lalu, sudah banyak daerah yang genangan airnya terlihat surut.

“Idealnya kami menyajikan data per tanggal 13, 14, 15 Januari. Hanya saya pada tanggal tersebut data satelit tidak ada dan hanya tersedia data per tanggal 20 Januari. Pada tanggal 20 Januari tersebut hanya Kabupaten Banjar dan Batola yang masih terlihat tergenang air, sementara Hulu Sungai Tengah sudah mulai mengering,” kata Syam’ani.

Sebagai tambahan, Syam’ani menjelaskan untuk data satelit didapatkan dengan menggunakan software open source badan antariksa Eropa. MC Kalsel/Jml

Mungkin Anda Menyukai