Berkaca dari bencana yang terjadi saat ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menyiapkan sejumlah rencana strategis, baik untuk penanganan banjir maupun antisipasi kedepan.
“Untuk jangka pendek, kami dari bidang perencanaan akan mengadakan rakor dengan 11 kabupaten/kota terdampak, dan instansi terkait untuk mendata seluruh infrastruktur terdampak banjir,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel sekaligus koordinator bidang perencanaan tanggap darurat banjir, Nurul Fajar Desira, saat konferensi pers virtual, Minggu (24/1/2021).
Sedangkan rencana jangka menengah-panjang, Bappeda Kalsel bersama para pakar telah melakukan rapat intensif untuk menyusun rencana kajian komprehensif dari hulu ke hilir, guna mencari solusi dalam mengantisipasi banjir yang bisa saja kelak terjadi lagi.
“Hal ini dilakukan agar jika terjadi banjir, dampaknya tidak meluas seperti saat ini. Kami berharap kita bisa segera melakukan kajian lengkap ini dalam waktu segera, untuk penyusunan master plan penanggulangan banjir Kalsel,” kata Fajar.
Sementara itu, menyikapi perkiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa puncak hujan akan terjadi pada bulan Juni mendatang di bagian timur pegunungan Meratus, Fajar mengatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan Bappeda Kabupaten/Kota agar Kotabaru dan Tanah Bumbu menyiapkan langkah, untuk mengantisipasi dampak curah hujan yang diprediksi sangat tinggi.
“Kita punya cukup waktu selama beberapa bulan kedepan untuk menyiapkan dua kabupaten itu menghadapi curah hujan tinggi nanti,” ucap Fajar.
Mendukung upaya yang dilakukan Bappeda Kalsel, Kepala DLH Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, mengatakan pihaknya tengah melakukan kaji cepat terhadap kontributor kejadian banjir Kalsel, seperti anomali curah hujan, pengaruh pasang surut, morfologi daratan, dan sedimentasi sungai serta seberapa besar kontribusi alih fungsi lahan.
Semua faktor tersebut akan ditelusuri dalam rangka menyiapkan langkah korektif untuk bisa mereduksi banjir. Oleh karena itu, penting bagi Pemprov Kalsel untuk melakukan kajian cepat guna menentukan model langkah strategis jangka pendek, menengah, hingga panjang.
“Di sini, kami sedang melakukan kaji cepat sampai seberapa proporsi, peran-peran dari kontributor itu. Kemudian, keberadaan infrastruktur pengendali banjir, sampai seberapa kemampuan mereka mampu mereduksi banjir,” kata Hanifah. MC Kalsel/AY