September 2018 Kalsel Mengalami Deflasi

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalsel Diah Utami merilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen atau Inflasi Provinsi Kalimantan Selatan Bulan September Tahun 2018. MC Kalsel/scw

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan merilis perkembangan indeks harga konsumen/inflasi, pada Bulan September 2018, di Kota Banjarmasin terjadi Deflasi sebesar 0,05 persen. Laju inflasi kalender tahun 2018 (September 2018 terhadap Desember 2017) sebesar 1,62 persen dan laju inflasi “year on year” adalah 2,04 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan Diah Utami pada acara jumpa pers di Aula BPS Kalsel, Banjarbaru, Senin (1/10). mengatakan Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, semangka, ikan papuyu dan terong panjang.

“Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain ikan gabus, roti manis, angkutan udara, sepatu dan ikan nila. ” kata Diyah.

Ia juga menambahkan di Kota Banjarmasin pada kelompok pengeluaran, deflasi tertinggi bulan September terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,15 persen, dan kelompok sedang sebesar 1,19 persen.

Sedangkan Komoditas yang dominan penahan inflasi daging ayam ras, telur ayam ras, semangka, ikan papuyu, terong panjang.

Di tempat yang sama Kepala Badan Pusat Statistik juga mengatakan bahwa di Kota Tanjung, pada Bulan September 2018 mengalami Deflasi sebesar 0,28 persen. Laju inflasi kalender Tahun 2018 ( September 2018 terhadap Desember 2017 ) terjadi inflasi sebesar 1,94 persen dan laju inflasi “year on year” adalah 3,21 persen.

“Dilihat dari kelompok pengeluaran, deflasi tertinggi bulan September terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,85 persen sedangkan kelompok pengeluaran mengalami inflasi tertinggi kelompok makanan jadi, minuman rokok dan tembakau sebesar 0,28 pesen.“ imbuhnya.

Sedangkan Komoditas yang dominan penahan inflasi cabai rawit, tomat sayur, bawang merah, cabai merah, jagung manis.

“Dari 82 kota yang menghitung indeks harga konsumen, tercatat 16 kota mengalami inflasi . Inflasi tertinggi di kota Bengkulu sebesa 0,59 persen dan terendahdi kota Bungo sebesa 0,01 persen, dan 66 Kota mengalami deflasi, deflasi tertinggi dikota pare-pare sebsar 1,59 persen, terendah kota target, singkawang, samarinda sebesar 0,01 persen. “ tandasnya. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan