Pembangunan masjid bambu KH Abdul Qadir Hasan akhirnya rampung. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui bidang Cipta Karya telah menyelesaikan realisasi pengerjaan sesuai target.
“Pembangunan masjid bambu KH Abdul Qadir Hasan telah selesai. Tinggal bersih-bersih hasil sisa pekerjaan. Secara fungi, masjid bambu ini sudah bisa digunakan,” ucap Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel, Agung Dewanto, saat melakukan peninjauan di masjid bambu, Banjar, Rabu (30/12/2020).
Masjid yang berlokasi di kawasan desa wisata Kiram Park ini dikerjakan selama 6 bulan. Dengan masa kontrak, 180 hari kalender yaitu dari Juli hingga Desember 2020.
“Jadi pembangunan masjid bambu selesai tempat waktu berdasarkan kalender kerja,” ungkap Agung.
Walau dikerjakan selama masa pandemi, pembangunan masjid bambu Kiram tidak mengalami kendala hingga tahap akhir. Hal ini dibenarkan oleh Agus Yudi Erwanto, selaku Deputy Project Manager PT Sinar Cerah Sempurna.
“Baik dari bahan material bambu, material konstruksi tidak ada kendala apapun,” katanya.
Ia menerangkan, menonjolkan bambu pada sisi eksteriornya, namun pada struktur bangunan dibuat dari pipa besi. Sehingga masjid bambu dinilai kokoh dan mampu menampung banyak jemaah.
“Struktur bangunan rangkanya dari pipa baja. Bambunya, kami datangkan dari yogyakarta,” jelasnya.
Tak hanya itu, masjid bambu ini dibangun dua lantai. Lantai atas adalah ruang utama dengan luas 15 x 15 meter, bisa menampung 250 orang.
“Lantai atas pakai bambu semua dan untuk tempat salat. Sedangkan lantai dasar untuk tempat toilet dan tempat wudhu,” tuturnya.
Uniknya dari masjid bambu ini konsepnya mengambil dari masjid tertua yang ada di Kalsel, yakni masjid Sultan Suriansyah di Banjarmasin dan masjid ini adalah yang pertama di Kalsel yang bahan ornamennya dari bambu.
“Bangunan masjid yang menonjol, pengulangan bentuk atap dengan bentuk dasar segitiga dan bentuk pohon hayat. Ditambah lagi dengan model jukung menambah eksotik jika dilihat dari samping,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh