Kalimantan merupakan daerah yang kaya akan berbagai macam tanaman buah-buahan, salah satunya adalah tanaman buah mundar yang juga dikenal tanaman buah manggis merah.
Tanaman ini merupakan tumbuhan anggota suku Clusiaceae ditemukan di Sumatra dan Kalimantan pada iklim yang panas, basah dan lembab dengan ketinggian mencapai 1700 mpdl.
“Oleh karena itu, Kebun Raya Banua berupaya melestarikan dan mengenalkan tanaman buah mundar dengan ciri-ciri pohon tinggi mencapai 18 meter, diameter mencapai 90 cm. Bagian dalam batang mengeluarkan eksudat berwarna kuning dengan ciri daun berbentuk bulat telur elips dengan ukuran 12 s.d 19 cm berwarna hijau mengkilat serta tangkai daun bulat dengan panjang 2 cm serta kulit batang dapat dimanfaatkan untuk anti bakteri,” kata Kepala Seksi Penelitian dan Konservasi Tumbuhan exsitu, UPT Kebun Raya Banua, Syahril Jayansyah, Banjarbaru, Jumat (27/11/2020).
Lanjut Syahril mengungkapkan, untuk buah mundar memiliki ukuran kurang lebih 3 s.d 4 cm dengan kulit buah muda berwarna hijau muda dan kulit buah tua berwarna merah muda hingga merah dan mengandung banyak antioksidan serta daging buah berwarna putih.
“Walaupun tidak sepopuler kerabatnya yaitu manggis (Garcinia mangostana), akan tetapimemiliki potensi untuk dikembangkan sebagai buah untuk dikonsumsi. Secara fisik bentuk kulit dan daging buah serta rasa hampir mendekati buah manggis. Bedanya, daging buah mundar terasa lebih renyah dan sedikit lebih asam dibandingkan manggis,” tambahnya.
Namun menurutnya, keberadaan mundar mulai jarang ditemukan. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya konservasi.
“Perkembangan buah mundar cukup sulit karena bijinya yang sangat kecil sehingga susah diperbanyak melalui biji. Perkembangan tanaman buah mundar juga sudah mulai dilakukan dengan cara cangkok maupun okulasi,” tuturnya.
Syahril berharap, dengan adanya Kebun Raya Banua, masyarakat dapat mengenal dan mencintai tanaman buah mundar ataupun tanaman-tanaman lainnya untuk dapat menjadi bahan penelitian. MC Kalsel/Rol