Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan terus berupaya meningkatkan pemanfaatan potensi daerah untuk dapat bersaing di pasar nasional maupun pasar ekspor, termasuk mendorong produksi kelapa sawit menjadi minyak goreng.
“Di Kalsel banyak sekali perusahaan perkebunan sawit yang hasilnya dipasarkan baik di dalam maupun luar negeri. Namun, baru ada satu perusahaan yang kini sudah hilirisasi hingga menjadi produk minyak goreng curah yang diekspor ke berbagai negara,” kata Kepala Disdag Kalsel, Birhasani, Banjarmasin, Jumat (23/10/2020).
Perusahaan yang berlokasi di Kotabaru itu, lanjut Birhasani, melakukan eskpor minyak goreng kemasan ke sejumlah negara seperti India, Pakistan, Mesir, Afrika, dan Eropa.
Dikatakan Birhasani, sawit merupakan salah satu hasil perkebunan yang kaya akan manfaat. Hampir seluruh bagian bisa diolah menjadi berbagai produk yang dapat mendukung nilai ekspor Kalsel.
“Sedangkan untuk pasar dalam negeri, produk minyak goreng kemasan saat ini sudah masuk pasaran Kalselteng dengan kualitas dengan SNI,” ucap Birhasani.
Menurut Birhasani, perusahaan dimaksud saat ini mampu memproduksi 300 ton minyak goreng per bulan dan akan terus ditingkatkan mengingat tingginya permintaan.
Birhasani pun mengatakan, saat ini pelaku usaha dimudahkan untuk melakukan kegiatan eskpor, dengan kecepatan pelayanan administrasi bahkan tanpa dipungut biaya.
“Kepengurusan dokumen ekspor begitu mudah hanya dalam hitungan menit, bahkan kebijakan terbaru untuk dokumen Certificate Of Origin (CoO) sejak bulan Oktober 2020 dengan tarif nol rupiah alias gratis,” kata Birhasani. MC Kalsel/scw