Penanganan stunting (kegagalan pertumbuhan pada anak karena kurang gizi) di Kalimantan Selatan sejak tahun 2016 hingga September 2020 terus menunjukkan perbaikan.
“Secara nasional angka stunting di Kalsel turun, penurunan angka stunting ini mendekati dengan target RPJMD di tahun 2024,” kata Kepala Seksi Pemenuhan Hak Kesehatan dan Kesejahteraan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ariayati Nurjanah, Banjarbaru, Kamis (8/10/2020).
Ariayati mengatakan DPPPA Kalsel berupaya mengatasi stunting dengan fasilitasi ruang laktasi dan memberikan pelatihan pola asuh.
“Dari APBD Provinsi Kalsel Tahun 2020, DPPPA Kalsel mendapat sembilan paket peralatan ruang laktasi yang rencananya akan direalisasikan di Kabupaten Tabalong, Kotabaru, Tapin, dan Balangan,” kata Ariayati.
Selanjutnya, pada tahun 2021 mendatang, enam kabupaten/kota menjadi prioritas untuk pengadaan ruang laktasi, guna menjamin hak ibu menyusui selama bekerja.
Dengan terpenuhinya hak ibu dan anak melalui kerja sama berbagai pihak, Ariayati meyakini persoalan stunting dapat diatasi, sehingga dapat membantu bangsa menghasilkan sumber daya unggul dan berdaya saing. MC Kalsel/scw