Setelah diberikan pendampingan di Panti Sosial Bina Wanita (PSBW) Melati Banjarbaru. Lima dari Empat remaja korban eksploitasi anak dipulangkan oleh Dinas Sosial Provinsi Kalsel. Sedangkan satu orang remaja masih belum bisa dipulangkan karena hasil pemeriksaan kesehatan dinyatakan positif Covid-19.
“Kemarin ada satu yang positif, jadi kita isolasi mandiri. Hanya disuruh istirahat, tidak berkumpul dengan lainnya. Maka hari ini kita memulangkan empat anak korban eksploitasi dari Kabupaten Paser kepada pihak keluarga melalui Dinas Sosial Kabupaten/Kota tempat mereka berdomisili,” kata Kepala Dinas Sosial Kalsel, Siti Nuriyani, Banjarbaru, Senin (5/10/2020).
Menurut Nuriyani, nantinya setelah mereka dipulangkan, maka pihak dari Kabupaten/Kota akan melakukan pendampingan dan dimonitor oleh Dinsos Provinsi Kalsel. Ia berharap, Dinsos Kabupaten/Kota dapat melakukan pembinaan yang lebih baik dan peran keluarga juga sangat penting dalam hal pembinaan kepada para anak-anak tersebut.
“Jadi kita kembalikan dan untuk seterusnya mudah-mudahan jangan terulang lagi seperti ini. Kami harapkan juga, Dinsos Kabupaten/Kota aktif untuk membina dan mengarahkan mereka lebih baik lagi,” harapnya.
Dikatakannya, dari 5 remaja korban eksploitasi anak apabila mau kembali dididik dan diberi keterampilan, maka Kabupaten/Kota yang bersangkutan dapat mengusulkan pada tahun 2021. “Jadi nanti bisa diusulkan saja ke PSBR Budi Satria untuk diberikan pelatihan, bimbingan dan rehab sosial,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pekerja Sosial (Peksos) Dinsos Kabupaten HSU, Rahmiati mengatakan nanti pihaknya akan memberikan pendampingan penuh terhadap para remaja korban eksploitasi anak bersama dengan Peksos dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
“Kami sudah meminta ke keluarganya supaya anak ini diterima dan dibina. Tetapi masih dalam pendampingan kami,” ungkap dia.
Selain itu, sosialiasasi terkait masalah ini juga akan dikoordinasikan dengan para tokoh setempat seperti kepala desa, ketua RT dan masyarakat. “Jadi nantinya Peksos akan datang ke rumah untuk memberikan konseling kepada anak dan orang tua. Rencananya 2 bulan pendampingan dan dimasukkan ke pelatihan PSBR atau PSBW kalau anaknya mau,” terangnya.
Untuk diketahui lima remaja tersebut berasal dari 4 wilayah yang berbeda di Kalsel yaitu Kota Banjarbaru, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarmasin. MC Kalsel/tgh