Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menggelar 10.000 swab masif dengan capaian melampaui target yakni sebanyak 12.032 sampel.
“Dari data sebelumnya 12.032, hanya 501 hasil swab yang belum keluar hasilnya. Dari spesimen yang sudah diperiksa, sebanyak 873 orang dinyatakan positif,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Selatan, Muslim, Banjarmasin, Rabu (26/8/2020).
Sekalipun telah melaksanakan swab masif, Muslim mengatakan pihaknya akan terus bekerja untuk menemukan kasus, mengingat masih ada pasien suspek di kabupaten/kota.
“Saat ini, masih ada pasien suspek sekitar 915 orang yang belum melakukan swab. Jadi, suspek ini orang yang bergejala ISPA, bukan berarti Covid-19,” ujar Muslim.
Walaupun swab masif telah melebihi target, Muslim menyampaikan sejumlah kabupaten/kota belum memenuhi kuota yang telah ditentukan sebelumnya.
“Hingga tanggal 25 Agustus di Banjarmasin masih ada sekitar 429 orang yang masih suspek dan Banjarbaru masih ada 157 orang (suspek) walaupun Banjarbaru sudah mencapai 100 persen, hal ini berpotensi untuk dilakukan kembali swab masif,” ucap Muslim.
Muslim pun berharap upaya yang telah dilakukan dapat mengendalikan kasus penyebaran Covid-19 di Banua.
“Kalau dilihat dari pencarian jumlah kasus, persentase kasus masih dibawah sepuluh persen, namun potensi penularan dapat dikendalikan apabila persentasenya dibawah lima persen. Tapi, dari sini kasus terus menunjukkan perbaikan, mudah-mudahan hasil yang kita cari dan upaya-upaya pencegahan melalui edukasi dengan cara pendisiplinan dapat berjalan baik sehingga tidak ada yang tertular,” harap Muslim.
Sementara itu, Koordinator Bidang Karantina atau Isolasi, Sukamto, mengatakan gedung karantina dengan kapasitas 1.701 tempat tidur masih mampu menampung jumlah kasus, termasuk yang terjaring melalui swab masif.
“Untuk tempat karantina masih muat untuk pasien yang terkonfirmasi, sampai tanggal 23 Agustus sudah termanfaatkan 232 tempat tidur di kabupaten/kota, sedangkan provinsi baru 90 tempat tidur,” kata Sukamto.
Itu artinya, lanjut Sukamto, sebagian masyarakat yang dinyatakan positif melakukan perawatan melalui isolasi mandiri.
Namun, Sukamto tetap meminta masyarakat yang terpapar Covid-19 untuk melakukan karantina di gedung yang telah disediakan, guna mendapat perawatan yang lebih baik.
“Masyarakat yang terkonfirmasi disarankan untuk melakukan karantina di tempat yang telah ditentukan, karena jika karantina mandiri tidak ada yang mengawasi riwayat penyakit dan banyak karantina mandiri yang tidak memenuhi kriteria,” ucap Sukamto.
Terkait pelaksanaan swab masif yang melampui target, Koordinator Bidang Logistik, Akhmad Yani, mengatakan pihaknya telah mengantisipasi dengan mendistribusikan logistik melebihi kuota yang telah ditetapkan di kabupaten/kota.
“Pendistribusian logistik sudah dilakukan di tanggal 11 Agustus ke kabupaten/kota sebanyak 12.000, kami lebihkan alat VTM sekitar 10 sampai 15 persen dari target sasaran, bahkan ada yang lebih 15 persen, sehingga tidak ada kendala karena jumlahnya cukup banyak,” kata Yani. MC Kalsel/scw