Pada Juli 2020, Kalimantan selatan mengalami deflasi sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,04. Deflasi tersebut disumbang oleh Banjarmasin sebesar 0,28 persen, Tanjung sebesar 0,08 persen, dan Kotabaru sebesar 0,37 persen.
“Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan, Moh Edy Mahmud, Banjarbaru, Senin (3/8/2020).
Dikatakan Edy, lima kelompok yang mengalami penurunan yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,28 persen, diikuti oleh kelompok pendidikan sebesar 0,5 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,15 persen.
“Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,14 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen,” tambah Edy.
Sedangkan, indeks kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan yakni kelompok kesehatan sebesar 2,05 persen diikuti oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,84 persen.
Kemudian, Fachri juga menyampaikan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kalimantan Selatan, antara lain bawang merah, ikan gabus, bawang putih, gula pasir, dan cabai rawit.
“Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada Juli 2020 Kalimantan Selatan mengalami inflasi sebesar 0,03 persen sementara tingkat inflasi tahun ke tahun, Juli 2020 terhadap Juli 2019 sebesar 0,9 persen,” kata Edy. MC Kalsel/Scw