Diterapkannya aturan untuk tetap di rumah dan menjaga jarak selama masa penanganan Covid-19 membuat masyarakat lebih memilih menggunakan layanan publik yang bisa diakses secara online, termasuk untuk urusan perbankan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan, Amanlison Sembiring mengemukakan bahwa transaksi non tunai untuk layanan perbankan mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir seiring dengan mewabahnya Covid-19.
Namun demikian, Amanlison tetap meminta masyarakat untuk lebih giat lagi menggunakan transaksi non tunai sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Ditambahkan Amanlison, BI pun telah menyiapkan berbagai jenis instrumen yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk melakukan transaksi non tunai seperti QR Code Indonesian Standard (QRIS), Kliring, Mobile Banking, Internet Banking, dan lain sebagainya.
“Dengan adanya pandemi Covid-19 Bank Indonesia mengharapkan layanan transaksi non tunai bisa ditingkatkan, kami pun telah menyiapkan sejumlah instrumen. Semuanya instrumen tersebut bisa membantu mencegah peredaran Covid-19 dengan bertransaksi dari rumah. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih giat lagi melakukan transaksi non tunainya,” kata Amanlison, Banjarmasin, Jumat (24/4/2020).
Tidak hanya menyiapkan sejumlah instrumen untuk melakukan transaksi non tunai, BI pun kata Amanlison, juga telah menentukan sejumlah kebijakan bagi pelaku usaha yang terdampak Covid-19.
“BI juga sudah menentukan beberapa kebijakan untuk diterapkan seperti mengurangi biaya Kliring, selain itu BI juga meniadakan biaya Merchant Discount Rate (MDR) untuk transaksi berbasis QRIS bagi usaha mikro yang terdampak wabah Covid-19,” pungkas Amanlison. MC Kalsel/Jml