Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memperpanjang status tanggap darurat Covid-19 hingga 29 Mei mendatang. Keputusan tersebut diambil sebagai salah satu langkah serius pemerintah dalam memutus rantai penularan Covid-19 di Banua.
“Pemerintah bergerak, berupaya memutuskan rantai penularan dalam melindungi masyarakat dari wabah ini. Upaya-upaya kita lebih kita masifkan yaitu melindungi orang-orang yang sehat agar tidak tertular, kemudian menangani orang-orang yang sakit di fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan,” ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Selatan, Muslim, Banjarbaru, Kamis (16/4/2020).
Diketahui sampai pukul 17.00 WITA, total keseluruhan terkonfirmasi positif di Kalsel berjumlah 58 kasus, baik yang sedang dalam perawatan, sembuh maupun yang telah meninggal dunia.
“Pada Periode sore ini ada penambahan kasus sebanyak 9, sehingga totalnya ada 58 kasus yang positif, 43 kasus yang dirawat maupun yang melakukan isolasi mandiri, kemudian ada 8 yang sembuh, dan 7 meninggal,” kata Muslim.
Tambahan 9 kasus positif, lanjut Muslim, berasal dari Tabalong 2 kasus, Banjarbaru 2 kasus, Hulu Sungai Tengah 3 kasus, Banjarmasin 1 kasus, dan Hulu Sungai Selatan 1 kasus.
“Tambahan yang sudah 2 kali hasil swab nya negatif (sembuh), terdiri dari KS-Covid16 asal Banjarmasin, KS-Covid17 dari Banjarmasin, dan yang ketiga KS-Covid06 dari Kabupaten Banjar,” terang Muslim.
Sedangkan untuk PDP saat ini berjumlah 12 pasien, setelah 5 pasien dinyatakan negatif Covid-19
“PDP yang negatif hasil laboratorium PCR nya yaitu MAS-10 dari Banjarmasin, HB-1 dari HSS, HB-2 dari HSS, ID-1 dari Banjarbaru dan Bj-5 dari Tanah Bumbu,” ujar Muslim.
Muslim juga mengatakan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel terus melakukan evaluasi atas 5 strategi yang telah ditetapkan.
“Yang pertama terkait dengan pemutusan rantai penularan melalui pencegahan. Dari perkembangan upaya ini terjadi peningkatan pencarian baik melalui tracing maupun tracking terhadap kontak-kontak. Kondisi ini menunjukkan surveilans epidemiologi begitu cepat bergerak dan menemukan kontak-kontak yang dicurigai kemudian dilakukan swab dan tindakan selanjutnya adalah dengan melakukan isolasi,” terang Muslim.
Kemudian untuk peningkatan ketahanan tubuh, Muslim mengatakan pihaknya mengukur efektivitas sejauh mana edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, konsumsi makanan bergizi dan vitamin dipahami oleh masyarakat.
Sedangkan untuk peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan, lanjut Muslim, saat ini telah disiapkan sarana prasarana isolasi di RSUD Ulin sebanyak 55 ruangan, begitu juga di rumah sakit rujukan lainnya.
“Evaluasi terkait dengan kesiagaan kebutuhan bahan pokok dan sistem jaringan sosial juga semakin ditingkatkan,” ujar Muslim.
Muslim terus meminta dukungan masyarakat untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah, agar pandemi Covid-19 di Banua dapat dituntaskan sesegera mungkin.
“Kami berharap masyarakat agar memahami dalam konteks memutuskan rantai penularan agar tetap di rumah, itu yang kami harapkan,” tukas Muslim. Tim GTPP Covid-19 Kalsel/MC Kalsel/AY