Imbas Covid-19, PMI Kalsel Minim Pendonor Darah

Kepala UDD PMI Kota Banjarmasin, Aulia Ramadhan Supit memberikan keterangan kepada media center di ruang kerjanya, Banjarmasin, Kamis (19/3/2020). MC Kalsel/tgh

Imbas beredarnya virus corona (COVID-19) di Kalsel membuat unit transfusi darah Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarmasin tak bisa melakukan kegiatan donor darah keliling. Apalagi pemerintah daerah telah menetapkan status siaga darurat wabah corona.

Kepala UDD PMI Kota Banjarmasin, Aulia Ramadhan Supit mengungkapkan saat ini pihaknya tengah kesulitan mencari para pendonor untuk memenuhi stok kantong darah di UDD PMI Banjarmasin. Dengan pembatasan kegiatan yang mengundang massa, mobil keliling donor darah PMI hanya dapat beroperasi di satu titik saja.

“Jumlah pendonor berkurang hampir 80 persen. Sedangkan di rumah sakit orang perlu darah dan itu tidak bisa ditunda dan hanya satu mobil PMI yang beroperasi di depan masjid Sabilal Muhtadin,” bebernya kepada media center di ruang kerjanya, Banjarmasin, Kamis (19/3/2020).

Menurutnya penurunan pendonor terbilang signifikan. Apabila pada hari biasa diperoleh hingga 50 kantong darah per satu lokasi, dalam seminggu terakhir berkurang drastis.

“Kalau biasanya setiap hari ada di tiga tempat. Di masjid Sabilal biasanya dapat 50 kantong, kemarin tidak sampai 20 kantong,” ungkapnya.

Oleh karena itu, UDD PMI Banjarmasin telah melakukan berbagai upaya untuk menutupi kekurangan stok darah, mulai dari sosialisasi ke berbagai instansi, sekolah dan perusahaan, bekerjasama dengan pemerintah, pejabat daerah hingga para alim ulama di Banjarmasin.

“Kami sudah mengajukan surat resmi kepada walikota dan pejabat-pejabat. Kemudian di pengajian Guru Zuhdi juga diminta apabila ada jamaah yang mau mendonorkan darah mereka,” terangnya.

Lanjut Aulia mengatakan akibat merebaknya penyebaran wabah virus corona memang membuat panik sebagian masyarakat. Ditambah dengan imbauan pemerintah untuk melakukan Social Distancing (Pembatasan sosial), untuk mengurangi penyebaran penyakit menular ini.

“Padahal rumah sakit menunggu stok tambahan. Seharusnya 100 kantong, tapi hari ini kami mampunya 40 kantong saja,” paparnya.

Untuk itu, Aulia menerangkan tidak ada resiko penularan infeksi Covid-19 melalui transfusi atau donor darah. Kami telah memastikan seluruh peralatan yang digunakan untuk proses donor darah selalu terjaga kebersihannya.

“Kami mohon pendonor yang biasanya rutin kesini, datang saja. Setiap hari kami bersihkan dan disinfektan, jadi aman,” tutupnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan