Pertumbuhan Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Selatan Triwulan ke IV tahun 2019

Kegiatan di salah satu perusahaan tekstil. /ist

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan merilis pertumbuhan industri manufaktur besar, sedang, dan mikro Provinsi Kalimantan Selatan triwulan IV tahun 2019, pada jumpa pers di aula kantor setempat, Banjarbaru,  Senin (3/2/2020).

Kepala Bidang Staf Produksi BPS Kalsel, Rismanto mengatakan pada triwulan IV tahun 2019, produksi industri manufaktur besar dan sedang mengalami pertumbuhan positif sebesar 9,53 persen dibanding produksi industri triwulan III tahun 2019 .

“Pertumbuhan positif produksi di Kalimantan Selatan disumbang oleh lima kelompok industri manufaktur besar dan sedang, industri bahan kimia dan barang dari kimia mengalami pertumbuhan terbesar yaitu sebesar 50,56 persen, industri barang galian bukan logam sebesar 33,26 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 27,25 persen, industri kayu, barang dari kayu atau gabus sebesar 16,32 persen dan industri makanan 9,28 persen,” ucap Rismanto

Sedangkan kelompok industri manufaktur besar dan sedang yang mengalami pertumbuhan negatif lanjut Rismanto, yaitu industri karet, barang dari karet dan plastik, yakni minus 10,79 persen.

“Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, maka industri manufaktur besar dan sedang di Kalsel pada triwulan IV 2018 mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,37  persen,” jelasnya.

Sementara itu, terkait pertumbuhan industri manufaktur mikro, Rusmanto  mengungkapkan pada triwulan IV tahun 2019 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan positif sebesar  0,78 persen.

Hal itu disumbangkan oleh empat kelompok utama yaitu kelompok industri yang meliputi industri alat angkutan lainnya dengan pertumbuhan positif sebesar 33,44 persen, industri pengolahan lainnya sebesar 5,20 persen, industri minuman sebesar 4,01 persen, industri bahan kimia dan barang dari kimia mengalami pertumbuhan sebesar 3,98 persen.

“Namun sebaliknya ada pula beberapa kelompok industri yang mengalami pertumbuhan negatif yakni industri pakaian jadi mengalami penurunan sebesar 5,84 persen, Industri furniture sebesar persen dan industri tekstil  sebesar 29,57 persen,” pungkasnya. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan