Mensos: Pemerintah Berhasil Turunkan Rasio Angka Kemiskinan

Menteri Sosial Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan sambutan
saat kunjungan kerja di aula BPPPKS Regional IV Kalimantan, Banjarbaru, Rabu (24/7/2017). MC Kalsel/scw

Beratnya persaingan ekonomi khususnya dari luar negeri terasa sulit, dana bantuan sosial yang disalurkan oleh pemerintah pusat semakin lama semkain naik masa pemerintahan Presiden Joko Widodo setiap tahunnya meningkat.

Hal tersebut diutarakan Menteri Sosial Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita saat kunjungan kerja di aula BPPPKS Regional IV Kalimantan, Banjarbaru, Rabu (24/7/2019).

“Setiap tahun dana Bansos yang disalurkan pemerintah pusat terus mengalami peningkatan,” kata Agus.

Lanjut Agus menuturkan, anggaran Bansos 2014 ketika Presiden Jokowi baru dilantik sebesar Rp.19 triliun, 2018 naik jadi Rp.55 triliun dan sekarang 2019 naik lagi menjadi Rp.59 triliun. Meski tekanan ekonomi dari luar negeri sangat besar dan mempengaruhi kekuatan fiskal pemerintahan, namun pemerintah tetap konsisten dan komitmen kuat menghadapi segala tantangan dan rintangan tekanan ekonomi sehingga anggaran untuk pembangunan sosial tidak terganggu.

“Termasuk anggaran Bansos tidak pernah dikurangi satu persen pun, bahkan setiap tahun naik dan meningkat,” tuturnya.

Sementara itu berdasarkan data dari BPS, angka kemiskinan pada April 2019 berhasil ditekan ke angka 9,41 persen dari sebelumnya pada September 2018 berada di angka 9,66 persen. “Jadi, ini bukan kata menteri sosial tetapi ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan sudah ditekankan turun,” ujarnya.

Oleh karena itu berbarengan dengan menurunnya angka kemiskinan, tingkat gini ratio juga ikut membaik. Oleh sebab itu berdasarkan BPS gini ratio sebagai indikator dalam mengukur ketimpangan pengeluaran penduduk pada Maret 2019 membaik dari gini ratio September 2018.

“Pada September 2018 tingkat gini ratio kita 0,384 sekarang sudah bisa kita perbaiki menjadi 0,381,” tukasnya.

Maka perlu diketahui, dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, perekonomian global sempat mengalami krisis, namun tidak begitu berdampak pada Indonesia.

“Memperbaiki atau menurunkan angka kemiskinan saja itu sudah sulit apalagi ketika pemerintah berhasil secara bersamaan menurunkan dan juga memperbaiki gini ratio,” pungkasnya. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan