Keamanan PJAS Perlu Mendapatkan Perhatian Berbagai Pihak

Peserta Bimbingan Teknis Keamanan Pangan jajanan anak sekolah (PJAS) di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Senin (1/7/2019). MC Kalsel/tgh

Dalam rangka Implementasi Keamanan Pangan khususnya jajanan anak sekolah Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Banjarmasin bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar menggelar Bimbingan Teknis Keamanan Pangan jajanan anak sekolah (PJAS) di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Senin (1/7/2019).

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Maidi Armansyah didampingi Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin, Muhammad Guntur.

Maidi mengatakan, tujuan kegiatan bimtek ini mengedukasi, memberitahukan wawasan dari pada peserta khususnya para kepala sekolah tentang bagaimana jajanan anak sekolah dan nanti kantin yang sehat seperti apa.

“Selain itu juga untuk kepala sekolah dalam hal menjaga jajanan diluar katin. mudah-mudahan dalam peningkatan wawasan ini bisa menularkan kepada guru-guru dan untuk orang tua murid serta siswanya bagaimana nanti dalam menkonsumsi jajanan-jajanan disekolah,” katanya.

Lanjut ia juga akan implementasinya setelah ini nanti ada beberapa sekolah yang kami sempel makanannya, kantinnya, untuk dilakukan penilaian. “Nanti dari situ ada beberapa hal bisa dikomunikasikan bahwa kriteria seperti apa kiranya jajanan sekolah yang akan disampel dan diperiksa,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin, Muhammad Guntur mengatakan Program Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) merupakan upaya untuk meningkatkan pangan jajanan anak sekolah yang aman, bermutu dan bergizi melalui partisipasi aktif dan terpadu dari seluruh Kementerian, Lembaga Pemerintah dan lintas sektor dipusat maupun daerah serta pemberdayaan komunitas sekolah.

“Oleh karena itu dalam rangka mewujudkan PJAS yang aman, peningkatan peran dari berbagai pihak untuk menjaga keamanan pangan khususnya di lingkungan sekolah sangat diperlukan,” ucap Guntur.

Lanjut Guntur mengatakan upaya menjaga keamanan pangan membutuhkan perubahan perilaku, baik siswa, orang tua siswa, guru, pedagang pangan, dan pengelola kantin menjadi lebih baik terhadap keamanan pangan. Dalam konteks ini, kegiatan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan Sekolah sangat penting artinya.

“Dengan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan Sekolah, kita bisa meningkatkan pengetahuan dan wawasan para pemangku kepentingan di sekolah tentang keamanan pangan. Hal ini sebagai salah satu upaya mewujudkan PJAS yang sehat, aman dan bermutu bagi peserta didik yang notabene generasi penerus bangsa,” tuturnya.

Saya berharap para konsumen makanan, terutama di sekolah dapat lebih selektif dalam mengonsumsi makanan. Guru maupun siswa juga harus lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang aman. Untuk itulah peran serta kepala sekolah atau guru, terutama guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), diharapkan bisa menjadi penggerak keamanan pangan.

“Para siswa pun bisa ikut berperan dengan memberi contoh nyata perilaku menjaga keamanan pangan bagi siswa lainnya, maupun berperan sebagai penggerak budaya keamanan pangan bagi komunitas sekolah. Sekolah secara rutin perlu melakukan pengawasan maupun pengecekan terkait PJAS dari segi kemasan, label, ijin edar, ataupun masa kedaluwarsanya,” Pungkasnya.

Kegiatan Bimtek ini diikuti sebanyak 210 orangn terdiri Kepala sekolah, Sekolah Dasar (SD), Madrasah ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se Kabupaten Banjar. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan