Cegah Stunting HIMAPAUDI Kota Banjarbaru Gelar GEMARIKAN

Bunda PAUD Kota Banjarbaru, Ririen Nadjmi Adhani menyuapi seorang peserta didik PAUD yang mengikuti acara Gerakan Edukasi “Makan Ikan cegah Stunting untuk Anak Usia Dini” se-Kota Banjarbaru di Hutan Wisata Pinus Kelurahan Mentaos Banjarbaru, Jumat (16/11/2019). MC Kalsel/Azmh

HIMPAUDI Kota Banjarbaru menggelar acara Gerakan Edukasi “Makan Ikan cegah Stunting untuk Anak Usia Dini” se-Kota Banjarbaru di hutan Wisata Pinus Kelurahan Mentaos Banjarbaru, Jumat (16/11/2019)

Bunda PAUD Kota Banjarbaru Ririen Nadjmi Adhani didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru Siti Hamdah, Kepala Dinas Dalduk KB PMM dan PA Kota Banjarbaru Puspa Kencana saat menghadiri sekaligus membuka acara tersebut.

Tujuan kegiatan ini agar menumbuhkan minat suka makan ikan sehat dan bergizi sejak usia dini, meningkatkan kompetisi kreativitas guru PAUD dalam membacakan buku cerita membuat buku cerita mengembangkan motorik halus dan kasar pada anak usia dini melalui gerakan dan lagu, membangun praleaksaraan serta minat baca pada anak usia dini, meningkatkan kemampuan guru PAUD dalam mengembangkan pengetahuan makanan sehat dan bergizi dan memperkuat kerjasama antara HIMPAUDI dengan BUNDA PAUD Kota Banjarbaru.

“Diharapkan kepada bunda-bunda PAUD dan tokoh masyarakat dapat men-support kegiatan GERAKAN EDUKASI “AYO MAKAN IKAN CEGAH STUNTING” di lembaga PAUD serentak seluruh Indonesia pada tanggal 21 November 2019 dengan terwujudnya anak Indonesia yang sehat”.
Ujar Ketua HIMPAUDI Kota Banjarbaru, Norhayati.

Sementara itu, Ririen Nadjmi Adhani menyampaikan bahwa Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia, seperti kegagalan pertumbuhan, berat badan lahir rendah, pendek atau yang biasa disebut stunting, kurus dan gemuk, dimana perkembangan selanjutnya seorang anak yang kurang gizi akan mengalami hambatan kognitif  dan kegagalan pendidikan sehingga berdampak  pada rendahnya produktivitas di masa dewasa. Menurut WHO, stunting adalah kondisi gagal tumbuh.

Hal ini bisa dialami oleh anak-anak yang mendapatkan gizi buruk, terkena infeksi berulang, dan stimulasi psikososialnya tidak memadai. Di Indonesia, stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang perlu menjadi sorotan. Dengan meningkatkan dan menggalakan Gerakan Masyarakat Makan Ikan (GEMARIKAN), diharapkan dapat lebih meningkatkan status gizi masyarakat, terutama untuk anak-anak usia dini dalam rangka pencegahan stunting.

Mengkonsumsi ikan sejak dini menjadi penting karena banyaknya kandungan gizi pada ikan yang sangat baik untuk kecerdasan otak, pertumbuhan dan perkembangan anak. Makanan yang akan dikonsumsi hendaknya mengandung gizi yang tinggi, tidaklah harus yang mahal. Makanan dengan gizi yang tinggi dapat kita peroleh dari ikan, karena ikan merupakan bahan pangan yang sangat baik bagi tubuh manusia dan mengandung zat-zat yang dibutuhkan seperti protein, mineral, asam amino dan terutama omega 3 yang tinggi.

Mengingat manfaat makan ikan sangat baik untuk pencegahan stunting dan kesehatan tubuh diharapkan kepada para orang tua yang memiliki anak usia dini, untuk lebih membiasakan buah hatinya mengkonsumsi ikan.

“Jangan sering membiasakan anak-anak makan makanan siap saji, karena anak-anak pada usia 0-5 tahun atau biasa disebut masa golden age, pembentukan system saraf secara mendasar sudah terjadi, dan pertumbuhan serta perkembangannya terjadi secara optimal”, Ungkap Ririen.

Untuk itu masa lima tahun pertama usia anak adalah masa kritis. Masa ini merupakan masa yang menjadi basis, landasan, dan fondasi berbagai aspek perkembangan. Dengan diberikan stimulasi makanan yang sehat dan bergizi, tentunya diharapkan dapat membuat pertumbuhan anak usia dini menjadi lebih optimal. Masalah kesehatan merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu perlu dukungan dari semua pihak dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Mc Kalsel/Azmh

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan