Kampung purun di kelurahan Palam Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru, merupakan salah satu kampung yang dikelola pemerintah kota Banjarbaru sebagai salah satu destinasi alami kampung tematik untuk mempromosikan wisata kota Banjarbaru, Rabu (22/5/2019) .
Produk-produk anyaman purun dijual didepan rumah warga, Wisatawan bisa langsung melihat proses pengayaman purun oleh pengrajin dan melihat tanaman purun langsung di belakang rumah warga, purun diolah menjadi tikar (alas duduk), bakul, tas, topi purun, tempat tisu, tempat botol minuman, dan produk lainnya, para pengrajin juga menerima pesanan anyaman purun sesuai permintaan pembeli, anyaman purun ini dijual dari harga Rp5000,00 sampai Rp70.000,00.
Dalam proses pembuatan anyaman purun, purun dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari. Purun yang sudah kering kemudian ditumbuk penumbukan dalam jumlah banyak, akan menggunakan mesin penumbuk purun yang tersedia, namun apabila hanya sedikit pengrajin menumbuk secara tradisional mereka menumbuk sendiri menggunakan kayu ulin sebagai alas dan penumbuknya.
Sala seorang pengrajin anyaman purun mengatakan semenjak kampung purun ini diresmikan pada tahun 2016 perekonomian warga sekitar meningkat karena ada pembinaan dan pelatihan yang diberikan Pemerintah.
“Dulu sehari-hari kami hanya bertani kesawah menanam padi, setelah diberikan pelatihan-pelatihan yang didatangkan dari dalam dan luar daerah oleh pemko kami jadi bisa menganyam purun dan bisa menghasilkan berbagai macam kreasi anyaman purun selain tikar, kami dibagi berkelompok ada yang bertugas memanen purun kemudian dikeringkan setelah itu anggota lain yang menganyam”. Ujar Sala. Mc Kalsel/Azmh