Kalsel Alami Inflasi Sebesar 0,94 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan merilis perkembangan menyampaikan perkembangan Indeks Harga Konsumen atau Inflasi pada acara jumpa pers di aula BPS Prov. Kalsel, Banjarbaru, Kamis (2/5/2019). MC Kalsel/tgh

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan merilis perkembangan indeks harga konsumen / inflasi, pada bulan April di Kota Banjarmasin terjadi inflasi sebesar 0,97%. Laju inflasi kalender tahun 2019 (April 2019 terhadap Desember 2018) sebesar 1,99% dan laju inflasi “year on year” adalah 1,11%.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalsel, Diah Utami pada acara jumpa pers di aula BPS Prov. Kalsel, Banjarbaru, Kamis (2/5/2019), menjelaskan Deflasi di Kota Banjarmasin bulan Maret 2019 terjadi karena mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain, angkutan udara, beras, bawang merah, sewa rumah dan bawang putih.

“Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain ikan papuyu, tarip listrik, ikan patin, melon dan ikan nila.“ jelasnya.

Ditambahkannya Inflasi di Kota Banjarmasin bulan April 2019 terjadi karena adanya indeks harga pada kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,38%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,14%, kelompok sandang sebesar 0,23%, kelompok kesehatan sebesar 0,95%, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,26%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,17%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar  0,10%.

Disisi lain Diah, menjelaskan bahwa di kota Tanjung pada bulan April 2019 mengalami inflasi sebesar 0,47%. Laju inflasi kalender tahun 2019 (April 2019 terhadap Desember 2018) terjadi inflasi sebesar 0,63% dan laju inflasi ” year on year” adalah 1,53%.

“Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Tanjung antara lain bawang merah, bawang putih, tomat sayur, jagung manis dan daging ayam ras.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain, ikan nila,kacang panjang, bayam, ikan laying/benggol dan ikan mas.

“Dari 82 Kota yang menghitung indeks harga konsumen, tercatat 77 Kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi di Kota Medan sebesar 1,30%, dan terendah di Kota Pare – pare  0,03%. MCKalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan