Saat ini pengelolaan media komunikasi mengahadapi tantangan yang besar dengan kehadiran media sosial ditengah masyarakat modern.
Melalui media sosial pula banyak tersebar informasi hoak yang berdampak pada persatuan bangsa.
Melihat dampak media sosial tersebut Dinas Komunikasi dan informatika Kalimantan Selatan mengundang pegiat media sosial guna meningkatkan pengelolaan media komunikasi di Kalsel.
Kepala Dinas Kominfo Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai mengatakan melalui kegiatan ini kami (Diskominfo Kalsel) mengajak pegiat media komunikasi di Kalsel untuk bisa bersama-sama membangun serta membagikan informasi positif kepada masyarakat.
“Saat ini kita tahu di media sosial sedang merajalela berita bohong (hoak), melalui kegiatan ini kami mengajak pegiat media komunikasi di Kalsel untuk bersama menangkal berita hoak tersebut” jelas Rifai pada kegiatan Forum Kemitraan Organisasi Media, di Fave Hotel Banjarmasin, Kamis (25/4/2019).
Ditambahkannya, bahwa pemerintah provinsi Kalsel telah membuka peluang bagi masyrakat untuk melaporkan temuan berita bohong yang beredar di media sosial melalui aplikai e-Lapor.
“Selain itu masyarakat juga bisa memberikan saran atau masukan melalui Media Center Kominfo untuk membangun aspirasi menangkal berita bohong tersebut” ucap Rifai.
Lebih jauh Rifai menjelaskan, selain berita hoak juga ada tantangan lainnya bagi pegiat media komunikasi berbasis elektronik, yakni serangan hacker (peretas).
Dijelaskannya, berdasarkan data Badan Siber Dan Sandi Negara (BSSN) ada sekitar 2,5 juta kali serangan peretas yang dilakukan di Indonesia, sementara untuk Kalsel sendiri ada sekitar 200 kali serangan oleh peretas.
“Sekitar 80 persen serangan yang dilakukan peretas ini menargetkan website pemerintah daerah” ungkapnya.
Akibat serangan peretas tersebut, lanjutnya, banyak data-data website di lingkungan pemerintah daerah Kalsel mengalami gamgguan, sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
“Seperti yang belum lama ini terjadi pada website Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel yang menyebabkan website tersebut tidak berfungsi dengan baik” tuturnya.
Untuk mencegah hal serupa terjadi kembali, Diskominfo Kalsel kedepannya akan mendatangkan pihak BSSN untuk memberikan Bimtek pengamanan dan pengolahan data kepada SDM yang mengelola website di lingkungan pemerintah daerah Kalsel. MC Kalsel/Jml