Bulan Februari 2019 di Kota Banjarmasin terjadi deflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 135,66 pada Bulan Januari 2019 menjadi 135,56 pada Februari 2019.
“Deflasi kota Banjarmasin Februari 2019 terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada kelompok pengeluaran seperti bahan makanan sebesar 0,94 persen, kelompok sandang 0,34 persen” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan, Diyah Utami pada jumpa pers bulanan di Aula BPS Kalsel, Banjarbaru, Jum’at (1/3/2019).
Ditambahkannya, untuk kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,38 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,08 persen.
Kelompok kesehatan sebesar 0,41 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,06 persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
“Beberapa komuditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain, angkutan udara, ikan kembung, bawang merah, bensin, dan telur ayam ras” imbuhnya.
Sedangkan, lanjut Diah, komuditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain mobil, rokok kretek filter, ikan papuyu, sewa rumah, dan biskuit.
Lebih jauh Diah mengungkapkan, Kota Tanjung yang merupakan bagian Dari Provinsi Kalimantan Selatan turut terjadi deflasi sebesar 0,67 persen pada bulan Februari 2019 atau terjadi penurunan IHK dari 134,93 pada Januari 2019 menjadi 134,03 pada Februari 2019.
“Komuditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Tanjung antara lain daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, bensin, telepon selular. Februari 2019, Kalimantan Selatan yang merupakan gabungan Kota Banjarmasin dan Tanjung menglami deflasi sebesar 0,12 persen” pungkasnya. MC Kalsel/Jml