Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor secara resmi menutup South Borneo Art Festival (SBAF) 2018 di panggung teater arena Desa Kiram Kabupaten Banjar, Senin malam (19/11).
Masyarakat Kalimantan Selatan bangga dengan pelaksanaan SBAF yang berskala internasional ini, terdaftar 13 negara sahabat turut memeriahkan kegiatan dengan mengikuti berbagai agenda semenjak pembukaan.
Ungkapan “SBAF for World” disampaikan oleh Sahbirin usai penutupan, melalui SBAF ini pula Kalsel ingin menjemput dunia, sebagaiman kehadiran para peserta hingga hari penutupan ini mereka berada di daerah kita, mereka juga luar biasa senangnya berada di Kiram.
Sahbirin berharap, dari kegiatan ini kiranya masyarakat dapat mengapresiasi karya-karya seni dan kebudayaan, “Melalui SBAF, diharapkan kepada masyarakat khususnya generasi muda dapat semakin mencintai seni dan budaya, apalagi budaya-budaya tradisional yang boleh dikatakan kini telah langka.”
Kalsel punya mimpi dari kekayaan karya seni dan budaya yang dimiliki, bermimpi untuk menjadi provinsi yang besar untuk menjadi bangsa yang besar juga menjadi harapan. Kerap disampaikan kepada kita semua bahwa jangan pernah takut untuk bermimpi.
“Yang jelas rakyat Kalsel adalah pecinta budaya dan sejarah, demikian luar biasa karya-karya dari bumi Lambung Mangkurat, seperti Mamanda, Tarian, Lagu-lagu daerah dan sebagainya,” tutur Sahbirin.
“Mudah-mudahan tidak hanya ini saja, karena kita ingin Kalsel menjemput dunia, pada awalnya melalui revolusi hijau, itu untuk upaya menyejukkan Kalsel. Jika sudah sejuk orang senang datang, ditambah lagi dengan keramahtamahan masyarakatnya,” tambahan Sahbirin. Mc Kalsel / Fuz