Curah hujan akhir belakangan ini memiliki andil besar dalam penurunan titik api, terutama disekitar area HPS di desa Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala.
Hal ini disampaikan Wahyudin, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, disela Puncak Hari Pangan Sedunia, Kamis (18/108).
Ditambahkannya, meskipun titik api sudah mulai menurun pihaknya tetap siaga memantau titik api terutama disekitar area HPS, “Kita masih terus siaga sampai 31 Oktober, sesuai dengan SK Siaga Bencana Karhutla,” ungkapnya.
Menurut Wahyudin titik api terparah masih di wilayah Martapura Barat dan Kabupaten Tanah Laut. Sedang disekitar bandara sudah mulai berkurang,” kalo di bandara asapnya sudah berkurang, namun berganti dengan embun, namun tidak terlalu parah karena masih bisa tembus dengan nyala lampu,” jelasnya.
Curah hujan yang meningkat juga membuat Heli bombing yang semula berjumlah 7 unit dikurangi menjadi hanya 5 unit, “yang dua digeser ke Palu, untuk menyemprotkan cairan desinfektan guna meminimalisir penyebaran penyakit” jelasnya. MC Kalsel/rmd
