Selama Bulan Agustus 2018 nilai eskpor melalui pelabuhan di Kalimantan Selatan mencapai US$739,89 juta atau turun 17,46 persen bila dibandingkan ekspor Bulan Juli 2018 yang mencapai US$896,44 juta.
Demikian yang disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan Diah Utami pada jumpa perss di Kantor BPS Kalsel, Banjarbaru, Senin (1/10).
Diah mengatakan komoditi utama yang menjadi penyumbang ekspor terbesar Kalsel Bulan Agustus 2018 adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$622,51 juta, diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) senilai US$104,99 juta, dan kelompok kayu, barang dari kayu (HS 44) dengan nilai ekspor US$4,96 juta.
“Adapun negara utama tujuan ekspor Kalimantan Selatan Bulan Agustus 2018 yakni Tiongkok dengan nilai US$198,53 juta, Jepang dengan nilai US$170,63 juta dan India dengan nilai US$89,37 juta”.
Lebih jauh Diah mengatakan, nilai impor Kalimantan Selatan pada Bulan Agustus 2018 mencapai sebesar US$186,20 juta atau naik sebesar 17,44 persen dibanding impor Bulan Juli 2018 yang mencapai US$158,55 juta.
“Komoditi utama impor Kalsel Bulan Agustus 2018 terdiri dari kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$179,91 juta, kelompok mesin – mesin/pesawat mekanik (HS 84) senilai US$2,23 juta, kelompok bebagai produk kimia (HS 38) senilai US$1,48 juta, kelompok plastic dan barang dai plastic (HS 39) senilai US$0,37 juta dan kelompok garam, belerang, kapur (HS 25) senilai 0,31 juta,” jelasnya.
Negara utama pemasok produk impor Kalimantan Selatan pada Bulan Agustus 2018 adalah Singapura mencapai 69,78 persen, Malaysia, Tiongkok, Korea Selatan dan India memberikan kontribusi masing – masing sebesar 29,57 persen, 0,61 persen, 0,48 persen dan 0,22 persen. MC Kalsel/Scw