Siaga Bersama Mencegah Karhutla

Gubernur Kalimatan Selatan, H. Sahbirin Noor sampaikan keberhasilan satuan tugas dalam mencegah karhutla dalam dua tahun terakhir dalam sambutannya di gedung Idham Chalid, Banjarbaru, Kamis, (29/3). Humasprov – Mc Kalsel

Gubernur Kalimatan Selatan H Sahbirin Noor meminta kepada jajaran BPBD, TNI,  Polri dan masyarakat  untuk terus siaga dan mencegah m mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Hal tersebut disampaikan Gubernur pada Rapat Koordinasi dan Sosialisasi terkait sinergitas Pemda, TNI, Polri dan Masyarakat dalam menghadapi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Selatan yang bertempat di gedung Idham Chalid, Banjarbaru, Kamis, (29/3).

“Dibandingkan tahun 2015, kita cukup sukses dalam melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di tahun 2017 yang lalu. Tahun 2015, lahan dan hutan yang terbakar, seluas 7.138,4 hektar dan titik hot spot sebanyak 1291 titik. Sedangkan tahun 2017, hutan dan lahan yang terbakar seluas 2.034,14 hektar dan hot spot sebanyak 63 titik. Data-data itu sebagai bukti, kita berhasil dalam mencegah kekabakaran lahan dan hutan.  Keberhasilan kita dalam mencegah karhutla dalam dua tahun terakhir dengan cara meningkatkan peran serta masyarakat menjadi suatu pencapaian yang mesti kita pertahankan,” ucapnya.

Menurut Gubernur, Kalimantan Selatan memang sudah terbiasa dan cukup berpengalaman dalam mengendalikan kebakaran hutan dan lahan, meski demikian kesiapsiagaan harus terus dipelihara. Pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang sudah disiapakan sejak awal. Besar kemungkinan akan lebih efektif jika dibandingkan tanpa persiapan.

Pria yang kerap disapa Paman Birin ini juga mengajak kepada seluruh peserta rakor untuk  tidak terlena dengan data 2 tahun terakhir ini. Gubernur meminta semua pihak yang terkait untuk terus memperkuat sistem deteksi dini dan tetap waspada

terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan . “Kalau menemukan titik api segera bergerak untuk memadamkanya, intinya temu cepat, lapor cepat dan segera bertindak, atasi  jangan sampai api membesar,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan Drs. Wahyuddin mengatakan, tahun 2018 adalah tahun pengendalian karhutla yang lebih mengedepankan upaya pencegahan. Upaya pencegahan tersebut didasarkan pada keberhasilan Pemprov Kalsel menurunkan angka hotspot kebakaran hutan lahan 2 tahun terakhir.

“Jadi tahun 2018 ini lebih mengedepankan pencegahan karena kita berkaca pada keberhasilan Kalimantan Selatan, arah kita bukan lagi pemadaman tetapi bagaimana mencegahnya, untuk itu sinergi Pemda, TNI, Polri dan masyarakat diarahkan untuk menjaga daerahnya masing-masing,” ucapnya.

Dirinya juga mengaku, sebanyak 2000 aparat yang terdiri dari Pemda, TNI, Polri dan 135 relawan  disiapkan untuk menjadi ujung tombak dalam mengajak masyarakat untuk menjaga hutan dan lahan dari bahaya kebakaran. “Dengan adanya upaya pencegahan ini diharapkan hotspot dapat semakin ditekan bahkan dihilangkan,” sebutnya.  Humas Prov –  Mc Kalsel

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan