Banjarbaru, Kamis (4/1) Kepala UPT Kebun Raya Banua, Agung Sriono mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pembangunan dan pembenahan Kebun Raya Banua, misalnya dengan membangun tugu serta penambahan fasilitas-fasilitas pendukung, misalnya embung, rumah kaca, dan laboratorium tumbuhan.
Pada tahun-tahun berikutnya, pihaknya juga melakukan beberapa penambahan fasilitas Kebun Raya Banua, seperti zona tanaman buah, konservatorium, dan embung.
“Pembangunan-pembangunan itu untuk menambah keunikan Kebun Raya Banua, dan embung untuk menambah daya dukung air Kebun Raya Banua serta perkantoran Pemprov Kalsel yang berada di sekitar Kebun Raya Banua,” katanya.
Terkait tugu, ia membeberkan, ada ikon batu mulia Green Borneo, pilar lurus, dan pilar seperti angka tujuh, yang secara keseluruhan menggambarkan satu tujuan sebagai upaya untuk konservasi dan pemeliharaan lingkungan.
Kebun Raya Banua berada di area kompleks perkantoran Pemprov Kalsel seluas 100 hektare di kawasan Banjarbaru. Pembangunannya difokuskan pada pengembangan koleksi tanaman berkhasiat dan langka Kalimantan.
Saat ini, beber Sriono, sekitar 60 hektare lahan Kebun Raya Banua sudah dikelola dan ditanami sekitar 600 jenis tanaman. (hafiz)
