Aksi deteksi dini kanker serviks dan payudara ini merupakan upaya tim penggerak PKK dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan untuk melakukan sebuah aksi nyata dalam memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat serta berupaya ikut memperjuangkan keluarga – keluarga dan masyarakat agar mendapatkan hidup yang sehat dan lebih baik .
Hal ini diutarakan oleh Wakil Ketua Satu Tim PKK Provinsi Kalsel, Hj. Rosdiawati pada acara Bulan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara yang dilaksanakan di seluruh Kab/kota di Kalimantan Selatan, yang bertempat di Ex kantor Gubernur Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Selasa (17/10).
Menurutnya “aksi deteksi dini kanker serviks dan payudara difokuskan karena kanker serviks dan payudara menjadi penyakit yang sebenarnya sudah cukup memprihatinkan. Data Rumah Sakit Sentral Indonesia menunjukkan bahwa terdapat 1500 pasien kanker leher rahim setiap tahunnya dan 800 diantaranya meninggal, Secara statistik hampir setiap 1 jam terdapat 1 perempuan yang meninggal akibat kanker leher rahim,” ujarnya.
Data riset kesehatan dasar (RISKESDAS) Kemenkes tahun 2013, jumlah penderita kanker serviks di Indonesia sekitar 98.692 orang dan kanker payudara mencapai 61.682 orang. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang serius dalam menanggulanginya terutama dengan himbauan deteksi dini dengan tes Iva dan sadaris.
Lebih jauh dirinya mengatakan bulan September 2017, jumlah wanita di Provinsi Kalimantan Selatan yang melakukan tes IVA berjumlah 33.768 orang atau 57,05%, dari populasi target 63.402 wanita usia 30- 50 tahun di Kalimantan Selatan, dimana jumlah itu merupakan target cakupan pemeriksaan IVA pada tahun 2017 sebesar 10% dari 634.668 wanita sasaran di Kalimantan Selatan,” Ucapnya.
Ia juga berharap, kegiatan ini dapat dijadikan komitmen bersama untuk terus dapat dilanjutkan secara berkesinambungan sesuai tugas dan peran-peran masing-masing pihak dan dapat terwujudnya wanita Indonesia yang sehat dan bebas kanker di Kalimantan Selatan. (scw)