Sepekan terakhir ini, pengguna media sosial khususnya di Kalimantan Selatan, ramai memperbincangkan Maswi, bocah berusia 12 tahun yang terpaksa seorang diri mengurus adiknya, Siti Fatimah (10), yang tengah menjalani perawatan karena penyakit kanker darah, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin. Dalam postingan tersebut digambarkan, Maswi seorang diri menjaga adiknya yang menderita leukimia. Bahkan upaya mencari donor darah untuk adiknya pada tengah malam, hingga mengganti popok sang adik, harus Ia lakukan sendiri juga. Kisah Maswi pertama kali diunggah Zhasdin Umieyando dalam akun facebooknya. Sejak diunggah pada Sabtu (26/8/2017) hingga saat ini, kisah Maswi sudah dibagikan sebanyak 2.060 kali, dan disukai hampir 2.000 netizen.
Kisah Maswi ini, ternyata mendapat perhatian dari anggota dewan Provinsi, yang melakukan kunjungan langsung ke Ruang Tulip rumah sakit Ulin, tempat Siti Fatimah adik Maswi dirawat. Kepada wartawan, ketua komisi IV DPRD Kalsel, Yazidi Fauzie mengaku sangat terenyuh, melihat perjuangan Maswi menemani adiknya tanpa didampingi kedua orangtua maupun kerabat. Apalagi diketahui bahwa kedua orangtua Maswi mengalami gangguan mental. Karena itu Ia berharap, masyarakat yang memiliki kelebihan harta dapat memberikan bantuan kepada Maswi dan adiknya, sebagai wujud rasa empati atas derita mereka. Sementara kepada pihak rumah sakit, Yazidi berharap, akan ada perlakuan khusus kepada mereka yang berasal dari kalangan tidak mampu.
Menanggapi hal ini, direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Suciati mengatakan, pihaknya sudah berupaya maksimal memberikan perlakuan khusus kepada Siti Fatimah. Bahkan para perawat dan petugas sudah diingatkan, untuk terus memperhatikan dan menjaga keduanya. Selain itu, biaya kemoterapi untuk Siti Fatimah juga akan dibebankan kepada pemerintah, melalui program jamkesda. Mengingat Siti Fatimah berasal dari keluarga tidak mampu, dan tidak memiliki kartu BPJS kesehatan.(RIW/RDM)