Aulia Fitri, Remaja Dari Tanah Bumbu Perkenalkan Kain Tenun Pagatan di Korea Selatan

Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming saat menerima kedatangan Aulia Fitri di Kantor Bupati Tanah Bumbu.

BATULICIN – Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming menerima kedatangan salah satu mahasiswa asal Tanah Bumbu, Aulia Fitri, Rabu (27/7) di Kantor Bupati Tanah Bumbu.

 
Kedatangan remaja yang saat ini belajar di  Universitas Muhammadiyah Jogjakarta, untuk mengucapkan terimakasih kepada Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming dan jajaran Pemerintah Daerah Tanah Bumbu yang telah memberikan dukungan penuh terhadap dirinya untuk mengikuti event kebudayaan di Korea Selatan, belum lama tadi.
 
Kedatangan Aulia Fitri diterima langsung oleh Bupati Mardani H Maming diruang kerjanya. Dihadapan Bupati, Aulia memaparkan kegiatannya selama mengikuti event budaya di Korea Selatan.
 
Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming, menyambut baik dengan kedatangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jogjakarta yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi remaja-remaja lainnya di Tanah Bumbu untuk terus berkarya dan mengenalkan kebudayaan Indonesia dan Tanah Bumbu diskala Internasional.
 
Sementara itu, Aulia Fitri, mengatakan kunjungannya ke Bupati Tanah Bumbu untuk mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan sehingga dapat mengikuti kegiatan budaya di Korea Selatan.
 
Ia mengatakan selama mengikuti kegiatan budaya ia mengenalkan Kain Tenun Khas Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu kepada warga Korea Selatan.
 
Remaja dari Desa Sarigadung Kecamatan Simpang Empat ini mengatakan Indonesia dengan ragam budaya lokal terbesar di dunia merupakan prestasi nasional yang sangat membanggakan.
 
Namun demikian, ia mengatakan dari mata beberapa antropolog, sumberdaya  manusia sebagai promotor utama budaya lokal masih terbatas. Tak jarang kebudayaan lokal dirampas oleh negara lain, karena para pemuda lengah dalam mempertahakan budaya sendiri. 
 
Arus globalisasi yang makin sulit untuk disaring, membuat pemuda kehilangan semangat untuk melestarikan budaya, terutama baju tradisional yang hampir punah di beberapa kota.
 
“Namun hal itu tidak terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Kain Tenun Khas  Pagatan atau baju tradisional khas Tanah Bumbu ini terus dipertahankan keeksistensian, akibat keterlibatan Ketua TP PKK Tanah Bumbu  Erwinda Mardani dalammendirikan‘Tenun Pagatan’ Training Center, di Bumi Bersujud,” kata Mahasiswa jurusan Farmasi sejak 2015yang juga aktif dalam beberapa organisasi kampus, menulis, bermain biola, dan menjadi fasilitator diAmerican Corner UMY.
 
Melalui ketertarikan terhadap peningkatan ilmu lintas budaya ini, sebut Aulia Fitri, maka ia pun mengikuti kegiatan lintas budaya bersama APIMUN (Asia Pasific-Indonesia Multicultural Understanding Network) yangdidukung oleh Bupati Tanah Bumbu, Mardani H. Maming, untuk mempromosikan kesenian dan kebudayaan tradisional Kain Tenun Khas Pagatan, di Busan Indonesia Center, Korea Selatan.
 
Ia mengatakan, APIMUN merupakan platform pemuda Indonesia untuk menyalurkan bakat-bakat terpendam pemuda sebagai agen of change dalam sektor kebudayaan dalam sebuah event berskala Internasional.
 
Mahasiswa dari seluruh Indonesia yang mengikuti event ini berjumlah 10 orang melalui penyeleksian ketat, dari berbagai universitas seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Mahasaraswati Denpasar,” sebutnya.
 
Selama di Korea, ia mengamati langsung bahwa Korea Selatan, merupakan salah satu negara maju di Asia dengan diversitas budaya yang absolut, tak lekang waktu, holistik, dan independen.  
 
Ia mengharapkan, dengan event yang di ikutinya tersebut dapat mengenalkan Kain Tenun Kahas Pagatan dan mengenalkan Kabupaten Tanah Bumbu di tingkat Internasional. (Rel/MC.Tanbu)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan