Tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa saat ini tidak hanya bersifat konvensional atau fisik akan tetapi bersifat non fisik, ancaman juga dapat bersumber dari ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Hal ini tertuang dalam sambutan tertulis Gubernur Kalimantan Selatan yang disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Pemerintah Setda Provinsi Kalsel, Muhammad Amin pada pembukaan Upacara Pelantikan dan Pengukuhan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Gerakan Bela Negara (GBN) Provinsi Kalsel di Gedung Abdi Persada, Banjarmasin, Sabtu (20/5).
Menurutnya ancaman kedaulatan juga muncul dari tindak kejahatan seperti korupsi atau pungli, yang dampaknya terlihat nyata telah merusak pondasi kedaulatan Indonesia sebagai bangsa, dan menjauhkan rakyat dari kesejahteraan.
“Kesadaran bela negara sangat penting untuk ditanamkan sebagai landasan sikap atau perilaku, hal ini merupakan bentuk revolusi mental sekaligus membangun tangkal bangsa dalam menghadapi kompleksitas dinamika ancaman” ungkapnya.
Dirinya juga menambahkan bentuk bela negara dapat dilakukan dengan berbaga upaya seperti mewujudkan kedaulatan pangan, mandiri dalam bidang ekonomi, selain itu kesadaran bela negara juga dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi setipa warga negara. MC Kalsel/Jml