Dinas Koperasi dan UMKM Prov Kalimantan selatan mengadakan sosialisasi pemodalan/pembiayaan bagi koperasi dan UMKM melalui program KUR yang bertempat di Hotel Treepark, Rabu (3/5). Berhadir langsung Syah jehan kepala biro Pengembangan Produksi Daerah mewakili Sekda Prov Kalsel. Program kredit usaha rakyat merupakan program pro rakyat kecil dan efektif untuk memberdayakan masyarakat. Sejak digulirkan pada tahun 2007, sampai saat ini program KUR tetap berjalan dengan baik dan lancar.
Eksistensi program KUR tentunya menjadi angin segar dan rasa optimis karena program KUR dapat diandalkan untuk membangun perekonomian rakyat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di Kalimantan Selatan, program KUR sudah berjalan dengan baik, khususnya dari aspek penyerapan data kinerja penyaluran KUR per 31 Januari 2017 menempatkan Prov Kalsel pada urutan ke-9 sebagai Provinsi dengan penyaluran KUR tertinggi di Indonesia dengan penyaluran sebesar 70,2 Milyar Rupiah. Bahkan hingga 28 April kemarin penyaluran KUR mencapai 177 Milyar Rupiah.
Meskipun demikian penyaluran KUR harus tetap diperluas. Demikian pula halnya pemahaman dan informasi tentang KUR, juga harus terus menerus diberikan kepada koperasi dan UMKM, termasuk kepada SOPD Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menangani kredit usaha rakyat.
“semoga kehadiran program KUR ini bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh koperasi UMKM dan usaha kecil lainnya, keterbatasan permodalan yang dulu menjadi kendala bagi pengusaha kecil, tentunya bisa teratasi dengan keberadaan program KUR saat ini” ujar nya.
Saat ini masih banyak masyarakat diwilayah pinggiran yang tidak mengetahui tentang program KUR, sebagai faktanya, masih cukup banyak pedangang-pedagang kecil yang bergantung dengan koperasi simpan pinjam yang tidak jelas legalitasnya dan dengan bunga yang sangat tinggi. Bahkan tidak sedikit pengusaha kecil meminjam permodalan dengen rentenir.
Menurut Syah Jehan, rantai permodalan seperti itu harus segera diputus, program KUR harus dihadirkan untuk menyelamatkan para pengusaha kecil dari peminjaman modal yang memberatkan. Oleh karena itu program KUR ini masih sangat perlu di intensifkan lagi dan sosialisasi mestinya menyasar hingga wilayah-wilayah pedesaan.
Pihak-pihak yang terlibat dalam penyaluran KUR, kiranya lebih pro aktif untuk turun ke masyarakat. Bukan hanya sosialisasi diruang pertemuan, tetapi sosialisasi langsung terjun kepada pedagang-pedagang yang berpotensi untuk dibina dan dikembangkan usaha mereka.
“mudah-mudahan dengan sosialisasi ini hal-hal yang terkait dengan permodalan melalui program KUR bisa dipahami dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat” ujar nya menutup wawancara tersebut. Mc Kalsel/Rns